Lifestyle

Kembangkan Kawasan Kota Tua Gresik, Angkat Kejayaan Jl HOS Cokroaminoto Masa Lalu

Jalan HOS Cokroaminoto yang disulap, setiap akhir pekan menjadi lokasi kuliner pelaku UMKM dengan nuansa kota tua di kawasan Bandar Grissee.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Wiwit Purwanto
Surya/willy
Jalan HOS Cokroaminoto dengan nuansa kota tua di kawasan Bandar Grissee. 

Kemudian disusul dengan lahirnya Muhammadiyah, NU, serta organisasi pergerakan nasional lainnya. Melengkapi segenap usaha melawan penjajahan. 

Dalam catatan Kris Adji, bangunan di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto merupakan ruko-ruko yang berusia ratusan tahun. 

"Dibangun kekira tahun 1800-an," ceritanya. Sehingga dapat digolongkan bangunan ruko tertua yang ada di Indonesia," ujarnya. 

Kota pelabuhan Gresik disebut Tome Pires dalam Suma Oriental, sebagai bandar yang besar dan terbaik di seluruh Jawa. 'Permata dari Jawa'. Perdagangan merupakan nadi. Sejak berabad-abad. Mempertemukan berbagai etnis bangsa. Belanda, Inggris, China, Arab, dan Melayu. 

Kemudian membangun sebuah peradaban harmoni. Dalam skala kawasan, sejarah menamainya Kota Gresik. Gresik diharapkan bisa mengelolah nilai-nilai lama untuk sebuah inovasi kemajuan baru seperti di Jakarta dan Semarang. 

Cokro Ekraf Fest diharapkan menjadi unsur tonggak untuk memulai, melalui proses sarat kreatif. Kuliner dan budaya sebagai tumpuan. HOS Cokroaminoto sebagai etos. Sehingga Bandar Grisse menjadi sebuah karya infrastruktur yang kuat 'soul'-nya. Kota Tua yang selalu menjadi 'Permata dari Jawa'.
 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved