Santri Banyuwangi Tewas di Kediri

Fakta Santri Banyuwangi yang Tewas Dianiaya: 4 Tersangka Diamankan, Minta Pesantren Tanggung Jawab

Kasus santri asal Banyuwangi yang dianiaya oleh empat orang kakak tingkatnya, hingga kini masih diusut oleh pihak kepolisian.

Editor: Akira Tandika
Kolase Surya.co.id
Soal santri Banyuwangi yang tewas di Kediri, polisi sudah mengamankan 4 tersangka. Oleh YLPA, pesantren diminta bertanggung jawab atas santrinya yang meninggal dunia. 

Isinya, ia mengaku tak kuat dan meminta tolong ke ibunya. Belakangan, pesan WhatsApp tersebut ramai tersebar di media sosial.

Isi percakapan yang disampaikan Bintang, menunjukkan kondisinya yang tak baik-baik saja.

"Cepet sini. Aku takut ma. Maaa tolong," begitu sebagian isi dari pesan yang dikirim Bintang ke ibunya.

Sang ibu yang tak mengetahui bahwa anaknya mengalami hal yang menyiksa itu, tak bisa menyanggupi permintaan Bintang.

"Saya tak bisa. Karena punya anak kecil," tambahnya.

Esok harinya, Bintang kembali menghubungi ibunya melalui panggilan telepon. Saat itu, ia menyampaikan, keluarganya tak perlu cepat-cepat menjemput.

"Katanya, 'sekarang jangan dijemput. Tanggal 17 (Maret) sudah mau libur," katanya.

Telepon tersebut merupakan komunikasi terakhir Suyanti dengan Bintang.

Suyanti sempat mengirim pesan panjang. Namun, pesan itu tak pernah dibalas oleh anaknya.

"Itu pesannya dibuka. Tapi bukan anaknya yang membuka," tuturnya.

3. Pesantren harus tanggung jawab

Sementara itu, Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri mendukung dan memberikan apresiasi kepada aparat penegak hukum Polres Kediri Kota yang telah menetapkan tersangka dalam perkara penganiayaan santri hingga meninggal dunia.

Dewan Pembina YLPA Kediri Heri Nurdianto,S.PdI,M.Pd juga mendesak Polres Kediri Kota mengembangkan perkara ini agar pihak pengelola dan pengasuh pesantren ikut mempertanggung jawabkan secara hukum atas peristiwa ini.

"Selain itu penanganan perkara ini diharapkan tetap memenuhi hak- hak anak yang berhadapan dengan hukum mengingat beberapa pelaku masih dibawah umur," jelas Heri Nurdianto, Rabu (28/2/2024).

Heri Nurdianto menghimbau Kementerian Agama dan Pemda Kediri diharapkan untuk membangun sinergi dan kolaborasi dengan para pengelola pesantren mengembangkan kehidupan pesantren yang aman nyaman dan ramah anak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved