Berawal dari Kursus Komputer, Rektor Udinus Kisahkan Ikhtiar Membangun Institusi Berkualitas

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Misi besar kadangkala bisa terbangun dari sebuah ide sederhana tetapi ditekuni dengan konsisten. Itu pula yang diraih Prof Dr Ir Edi Noersasongko, M.Kom mengenai kiatnya membangun dan mengembangkan sebuah institusi pendidikan berdaya saing seperti Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri.

Ada tiga kunci utama yang dipegang teguh Rektor Udinus itu, yaitu ketekunan, kekompakan dan konsistensi. Hal itu disampaikan Edi kepada puluhan kepala SMK swasta se-Kabupaten Kediri, dalam workshop bertema ‘Leadership & Public Speaking’ di Spencer Green Hotel Batu, Sabtu (24/2/2024) lalu.

Workshop Peningkatan Kompetisi itu diikuti 63 Kepala Sekolah SMK Swasta di seluruh Kabupaten Kediri. Edi memaparkan, perkembangan Udinus memang sangat pesat, berawal dari kursus komputer hingga kini mampu memiliki Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kediri.

Kesuksesan itu tidak lepas dari sosok kepemimpinan hebat Edi. Tiga kunci utama yang dipegang teguh hingga saat ini mampu membawanya memimpin Udinus hingga memiliki 17.000 mahasiswa aktif.

Kesuksesan itu adalah bukti nyata prestasi dan inovasi yang ditorehkan Udinus dari tahun ke tahun. Salah satunya mampu membawa Udinus memiliki akreditasi tertinggi yakni ‘Unggul’ pada Maret 2022 silam.

“Dengan menanamkan tiga kunci utama ini kepada seluruh civitas akademika Udinus, akreditasi unggul pun bisa diraih. Akreditasi yang menjadi faktor utama kepercayaan masyarakat kepada Udinus karena terbukti memiliki kualitas akademik yang mumpuni,” jelasnya.

Guru besar di bidang Technopreneurship itu juga menyampaikan bahwa ketiga kunci utama tadi ikut diturunkan dari dosen ke mahasiswa. Sehingga mereka terus terdorong untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang memberikan dampak nyata di masyarakat umum.

Khususnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informatika, yang menjadi senjata utama dari kampus yang dijuluki ‘Kampus IT’ tersebut.

“Dosen dan mahasiswa kami tuntun untuk lebih memperhatikan perkembangan teknologi, terutama di bidang Artificial intelligence (AI). Inovasi Udinus yang memanfaatkan perkembangan itu seperti Becak Listrik Kampus Udinus (Becik-KU), dan Robot Catur Kampus Udinus (Roca-KU),” tandas Edi.

Rektor Udinus juga sangat peduli dengan pelestarian budaya lokal. Dengan dipadukan teknologi, maka muncul beberapa inovasi ikut melestarikan budaya lokal yakni gamelan.

Inovasi itu antara lain Robot Gamelan Sekar Nuswantoro yang mampu memainkan alunan musik dengan instrumen gamelan yang mampu bermain 24 jam non stop.

“Kami juga mengembangkan Gamelan Metaverse yang memanfaatkan Virtual Reality (VR) agar siswa dapat memahami gamelan tanpa perlu memiliki instrumen fisiknya,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Edi mengajak seluruh kepala sekolah yang hadir untuk bisa mempengaruhi timnya dalam mewujudkan tiga kunci utama. Dengan begitu, diharapkan bisa menjadi pemimpin yang dapat membawa institusinya maju dan berdampak positif.

“Baik itu untuk institusi sendiri, siswa yang menuntut ilmu, serta masyarakat umum di lingkup Kabupaten Kediri. Jangan takut untuk nekat dengan tetap melakukan perhitungan matang, terus meminta tuntunan Tuhan YME,” pesan Edi.

Sementara Kasi SMK Cabdin Wilayah Kediri, Sidik Purnomo berterima kasih kepada Udinus yang telah menularkan ilmunya. Harapannya, materi yang diberikan oleh Rektor Udinus mampu menginspirasi para Kepala Sekolah SMK Swasta di Kabupaten Kediri.