Berita Surabaya

Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma : Tarif Bus Listrik Surabaya Sesuaikan Suroboyo Bus

Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma merespons atas beroperasinya kembali bus listrik Trans Semanggi Suroboyo (TSS).

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/nuraini faiq
Bus Listrik saat berada di Terminal Purabaya Surabaya untuk ujicoba melayani penumpang, Kamis (22/2/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma merespons atas beroperasinya kembali bus listrik Trans Semanggi Suroboyo (TSS).

Politisi PSI ini meminta agar tarif bus listrik di Surabaya itu tidak mahal dari Suroboyo Bus.

Suroboyo Bus adalah bua konvensional yang lebih dulu ada melayani penumpang.

"Bus listrik ini juga bisa langsung ke kampus-kampus. Bersyukur bus listrik itu sudah beroperasi kembali. Semoga semua sistem dan kehandalan baterai menjadi lebih baik," pinta William, Kamis (22/2/2024).

Sesuai rutenya, Bus dengan trayek Purabaya-Kenjeran Park (Kenpark) tersebut akan melintasi jalan MERR melalui Tol Waru-Juanda.

Bus akan menjangkau persis di depan kampus ITS, bundaran ITS.

Bahkan bisa berhenti di depan Kampus C Unair. Penumpang juga berwisata ke Kenjeran Park.

Sebagian besar memang akan lebih menyasar penumpang kampus. Karena ada sejumlah kampus di wilayah Surabaya Timur itu.

Sentra pemerintahan dan sentra bisnis juga tidak banyak di jalur bus listrik ini.

William pun mendesak agar tarif bus listrik disesuaikan tarif Suroboyo Bus.
"Untuk tarif seharusnya maksimal sama dengan Suroboyo Bus. Sebab biaya operasional bus listrik itu seharusnya lebih rendah daripada bus konvensional seperti Suroboyo Bus," kata William.

Dia juga meminta agar supporting system untuk operasional bus listrik juga memenuhi standar.

Mulai aplikasi yang mendukung layanan bus listrik itu harus maksimal.
Dukungan halte dan sarana lain. Bus listrik wajib terintegrasi dengan moda transportasi lain, Wirawiri.

"Jangan kecewakan masyarakat Surabaya Lagi. Pastikan kehandalan sistem kelistrikan pada bus dan jangan sampai mogok. Akhir 2022, warga Surabaya terlanjur berharap banyak. Tapi malah busnya berhenti beroperasi karena terkendala masalah teknis. Harus benar-benar siap. Kalau belum siap jangan dipaksakan," pinta William.

Sementara itu, Hendrawan Priyambodo, salah satu mahasiswa ITS mengaku senang jika ada bus listrik yang ramah lingkungan masuk Bundaran ITS.

"Tapi pastikan jarak tempuh dan headway antar bus tidak lama. Juga tarif bus ini. Apakah terkoneksi dengan moda transportasi lain dengan satu tiket terintegras. Tidak sendiri-sendiri," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved