Berita Sidoarjo

Pelaku UMKM Keripik Sidoarjo Berhasil Ekspor ke Malaysia dan China, Tetapi Masih Terkendala Modal

Kemudahan ini salah satu keuntungan yang saya terima setelah bergabung dengan binaan Dinkopum dan Disperindag

Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
surya/m taufik
Wiliyah, pelaku UMKM Sidoarjo menunjukkan olahan keripiknya yang menembus pasar sampai luar negeri 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Upaya Pemkab Sidoarjo membina dan memperkuat sektor UMKM agar naik kelas, menunjukkan hasil. Salah satunya adalah produk olahan keripik berbahan pisang, mbote, gadung, dan sukun asal Sidoarjo yang telah menembus pasar internasional.

Makanan ringan produk UMKM yang berlabel Visang itu sudah berhasil menembus pasar di Malaysia dan China. Usaha itu dikelola Wiliyah Wiji Astutik yang berhasil melakukan ekspor perdana ke Malaysia pada Juli 2023 lalu.

"Visang sudah berhasil ekspor ke pasar ritel modern Malaysia. Di sana dipasarkan di Toko Domart dan Ananda Lestari. Selain itu, kami juga pernah mengekspor produk ini ke China," kata Wiliyah, Selasa (20/2/2024).

Produk UMKM ini merupakan binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Kabupaten Sidoarjo dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo.

Di Sidoarjo dan sekitarnya, produk tersebut juga sudah menembus berbagai minimarket. “Kemudahan ini merupakan salah satu keuntungan yang saya terima setelah bergabung dengan binaan Dinkopum dan Disperindag Kabupaten Sidoarjo," ungkap Wiliyah.

Diceritakannya, untuk masuk minimarket produk wajib memenuhi sejumlah persyaratan. Mulai packaging yang layak jual, hingga kelengkapan perizinan seperti Izin nutrisi, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), sertifikat halal, izin merk dagang, dan NIB (Nomor Induk Berusaha).

Setelah semua persyaratan lengkap, pihak minimarket yang menentukan mana yang layak masuk. Di sana juga ada uji legalitas. Wiliyah bersyukur, dari sejumlah produk yang diproses, Visang lolos untuk masuk ke minimarket di Sidoarjo.

Saat awal, ia harus uji coba selama satu bulan. Di setiap toko di Sidoarjo hanya dipajang 4 bungkus. Dari situ, ternyata produknya laku. Dan penjualan pun terus meningkat. Saban hari, Wiliyah mengaku biasa mengirim sampai 80 bungkus produk.

Dari sana usaha yang dirintisnya sejak tahun 2019 tersebut terus meningkat. Selain di sejumlah minimarket, Visang juga berhasil masuk ke gerai-gerai pusat oleh-oleh. Termausk di Lapis Kukus Pahlawan, Sambal Bu Rudi, Mirota Batik, Palapa, Naga Mas, dan Semesco Jakarta.

Kemudian Wiliyah mulai berusaha ikut bermain ke pasar internasional. Produknya mulai diekspor ke China dan Malaysia. Wiliyah mengaku sangat bersyukur, di pasar luar negeri pun produk ini bisa laku dan diterima masyarakat.

Sekarang penjualannya sudah mencapai kisaran Rp 3 juta sampai Rp 8 juta per bulan. Saat lebaran, penjualan menjadi berlipat ganda, alias laris manis.

Namun demikian, sebagai pelaku UMKM, ia mengaku masih butuh bantuan. Terutama bantuan modal dan bantuan mesin untuk meningkatkan produksinya.

"Yang masih menjadi kendala bagi saya adalah permodalan, dan sampai sekarang masih memproduksi secara manual. Sehingga ketika ada permintaan dalam jumlah banyak terpaksa kami menolak karena keterbatasan produksi," terangnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor mengatakan bahwa Pemkab Sidoarjo siap mendukung pelaku UMKM untuk terus berkembang, baik dalam pemasaran minimarket hingga go to export.

"Kami siap membantu pelaku UMKM yang mau berkembang mulai dari kemudahan izin usaha, NIB, PIRT, pendampingan sertifikasi halal, hingga UMKM menuju ke digital," kata Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved