Berita Surabaya

Transformasi Bisnis BTN Berhasil Tingkatkan Kinerja 257 KCP Berstatus Produktif dan Sangat Produktif

BTN sebagai bank yang paling banyak menyalurkan pembiayaan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mendapatkan kepemilikan rumah.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Dirut BTN, Nixon LP Napitupulu, saat memberi pernyataan terkait HUT ke-74 BTN, Jumat (9/2/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) berhasil membuktikan kepada pemerintah, stakeholder dan rakyat Indonesia dalam mengemban amanah melakukan pembiayaan perumahan, transformasi terkait kinerja Kantor Cabang Pembantu (KCP), di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 pada Jumat (9/2/2024).

"Dari 5,2 juta unit rumah yang telah dibiayai BTN selama 74 tahun, sekitar 4,05 juta dinikmati oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), melalui fasilitas KPR Subsidi," kata Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama BTN di sela perayaan HUT ke-74.

Hal tersebut telah membuktikan posisi BTN sebagai bank yang paling banyak menyalurkan pembiayaan untuk MBR dan merupakan mitra pemerintah yang aktif dalam mensejahterakan rakyat dari sisi papan atau kepemilikan rumah.

Dalam perjalanannya, Bank BTN terus melakukan elaborasi bisnis pembiayaannya, yang sebelumnya hanya fokus pada pembiayaan rumah pertama, kini sudah melangkah lebih jauh dengan menerapkan strategi Beyond KPR pada dua tahun terakhir.

"Dengan strategi bisnis Beyond KPR, BTN menangkap potensi pembiayaan, melalui cross selling kepada nasabah captive, seperti Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," jelas Nixon.

Langkah ini juga mendorong transformasi pada layanan di KCP.

Salah satu turunan dari transformasi bisnis yang dilakukan adalah mengubah model bisnis KCP, dengan nilai produktivitasnya.

Dengan jumlah total KCP BTN sebanyak 537 unit, sejak tahun 2022 lalu model bisnis mereka diubah.

Mulai tahun itu, KCP memiliki neraca dan laporan untung-rugi sendiri.

"Ibarat buku rapot, angka-angka yang tertera di dalam neraca itu akan menjadi bahan manajemen dalam menilai kinerja KCP dan pegawai. Melalui transformasi tersebut, kini KCP lebih fokus pada bisnis (kontribusi margin) ketimbang operasional,” ungkap Nixon.

Dengan lebih fokus pada bisnis, organisasi KCP pun mengalami perubahan.

Sekarang KCP terbagi dalam tiga tipe bisnis yakni general, consumer dan SME sub-branch.

Tak hanya mengubah model bisnis dan tipe KCP, transformasi juga mencangkup penyelarasan key performace indicator (KPI).

Mulai tahun ini semua KCP sudah bisa diukur sampai dimana kontribusinya terhadap profitabilitas perusahaan.

“Nanti, setiap bulan produktivitas KCP kami nilai,” tambah Nixon.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved