Berita Surabaya

Raih Energy Globe Award 2023, Electrifying Agriculture PLN akan Wakili Indonesia di Tingkat Global

PT PLN (Persero) menerima penghargaan di ajang Energy Globe Award, terkait program Electrifying Agriculture (EA).

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
PLN UID Jatim
Produktivitas petani buah naga di Banyuwangi meningkat setelah memanfaatkan program electrifying agriculture PLN untuk penerangan lampu guna mempercepat pertumbuhan pohon buah naga. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Penghargaan yang diterima PT PLN (Persero) di ajang Energy Globe Award, terkait program Electrifying Agriculture (EA), membawa BUMN listrik ini jadi satu-satunya wakil Indonesia di tingkat internasional.

Penghargaan itu diberikan oleh Energy Globe Foundation, sebuah organisasi nirlaba independen dari Austria yang bergerak di bidang lingkungan hidup.

Penghargaan ini merupakan sebuah bentuk apresiasi tingkat global atas solusi permasalahan lingkungan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi penghargaan Energy Globe yang diberikan kepada PLN.

Penghargaan ini menjadi bukti dan apresiasi atas kinerja PLN dalam penyediaan akses listrik bagi peningkatan aspek sosial ekonomi masyarakat.

"PLN terus berupaya meningkatkan kemudahan dan keandalan akses listrik bagi masyarakat. Kehadiran program EA berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional pelaku usaha agrikultur, di saat bersamaan juga mendorong peralihan menuju energi bersih," kata Darmawan, Senin (22/1/2024).

Dia melanjutkan, penghargaan Energy Globe akan menjadi dorongan bagi PLN untuk terus meningkatkan transformasi bisnis dan layanan bagi masyarakat.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi, menambahkan, keberhasilan program EA tidak lepas dari kreativitas kelompok tani di Indonesia yang sukses mendorong peningkatan produktivitas.

"Program ini berangkat dari inisiatif petani buah naga di Banyuwangi, Jawa Timur," kata Gregorius.

Para petani berinovasi dengan menyediakan lampu saat malam hari untuk kebun buah naga yang dimiliki.

Langkah ini rupanya memberikan hasil luar biasa di mana buah naga tumbuh lebih cepat dan intensitas panen menjadi lebih sering.

"Mereka kemudian mengusulkan untuk mengganti genset yang dimiliki dengan listrik PLN. Kita lalu mencoba menyediakan listrik untuk wilayah pertanian dengan menambah jaringan listrik. Ini berdampak pada penghematan biaya operasional hingga 75 persen," jelas Gregorius.

Dia juga menambahkan, keberhasilan program pertama ini mendorong inovasi lanjutan untuk program EA.

PLN pun terus mengembangkan layanan program ini dengan menyasar sektor lain.

"Tidak hanya memberi dampak pada perekonomian, program ini turut menumbuhkan minat kaum muda untuk terlibat di sektor agrikultur," terang Gregorius.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved