Jadi Rumah Olahraga Jatim, SMAN 3 Bangkalan Lahirkan Siswa Atlet Peraih 30 Medali Dalam 6 Bulan

“Saya akhirnya mengajak diskusi teman-teman guru untuk buka dua kelas; kelas daring dan tatap muka. Siswa atlet dari luar Bangkalan pun kami fasilitasi apabila mau pindah ke SMAN 3 Bangkalan,” tuturnya.

Dalam penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa atlet, SMAN 3 Bangkalan memberikan kelas daring di malam hari melalui aplikasi Google Classroom,Sementara kelas tatap muka pagi hari diberikan kepada siswa atlet yang latihan rutin di siang hari.

Diterangkan Sairi, kalau siswa atlet diberikan kesempatan penuh untuk latihan dan setelah itu baru mengikuti kegiatan intra sekolah, maka prestasi akademik dan olahraganya bisa tercapai.

“Atlet bisa berkembang dengan bagus dan KBM bisa berkembang. Saya kasihan karena atlet di Bangkalan tidak bisa berkembang. Sekarang ada siswa kami yang dikirim ke Hongkong mewakili Indonesia untuk cabor Triathlon,” pungkasnya.

Sementara Yudhistira Andi, warga Candi-Sidoarjo mengungkapkan, Fiore memang sejak usia 6 tahun atau semasa duduk di bangku sekolah TK B mulai dibentuk sebagai perenang profesional. Fiore yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara itu, disekolahkan di SD dan SMP yang mempunyai komitmen tinggi untuk perkembangan siswa atlet.

“SMAN 3 Bangkalan ini sangat membantu, sangat mendukung keseharian atlet. Karena bagi atlet kategori pro, latihan dilakukan sehari dua kali, subuh dan sore hari. Fiore latihan pagi di kolam renang KONI di Kertajaya, kalau sore di kolam renang Kodam V/Brawijaya,” ungkap Andi kepada SURYA.

Andi awalnya mendapatkan informasi tentang SMAN 3 Bangkalan sebagai ‘rumah’ bagi atlet menimba ilmu akademik berburu prestasi olahraga dari Kepala Dispora Bangkalan, Ahmad Ahadian Hamid yang anaknya juga satu tempat latihan bersama Fiore.

“Kalau tidak mendapatkan dispensasi jam belajar dari sekolah, mustahil bisa mencapai prestasi maksimal untuk atlet. SMAN 3 Bangkalan sangat mendukung. Maka Fiore saya sekolahkan di Bangkalan,” pungkas Andi. ****