Berita Viral

Kisah Pilu Kakek Penjual Cilor di Mojokerto, Termenung Gara-gara Gerobak Terbakar usai Salat Jumat

Mbah Suhatno, kakek penjual cilor di Mojokerto, Jawa Timur, mengalami nasib pilu. Bagaimana kisahnya?

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
INSTAGRAM
Mbah Suhatno melihat gerobaknya yang hangus terbakar 

Saat itu, Syafrudin merasa iba dengan Rohmanto. Ia tidak “memanfaatkan” keadaan dengan menarik biaya sewa tinggal di gubuk.

“Saya enggak duitin, enggak. Enggak disewakan sama saya.

Dia mau kasih juga saya tolak, 'ini buat sebulan', 'jangan-jangan'. Ya saya kasihan melihatnya,” katanya.

“(Justru) kalau dia pingin mandi di sini, saya bawain air bersih dari rumah, segalon.

Dia mandi di sini. Tapi terkadang dia juga kasih saya rokok sebatang atau dua batang. Ya enggak apa,” tambah Syarifudin.

Selama tiga bulan terakhir, Rohmanto tidak pernah mengungkapkan keberadaan keluarganya.

Padahal, Syafrudin sering kali bertanya dan membujuk mendiang.

Tetapi, respons Rohmanto cenderung diam saat ditanya Syarifudin tentang keluarga.

“Saya sering tanya, ‘Pak, punya saudara di sini (Jakarta) enggak? Kalau bapak kenapa-kenapa, misal sakit atau apa, kan saya yang tanggung jawab’. Tapi dia enggak pernah kasih tahu. Diam saja, enggak mau jawab,” kata Syarifudin.

Syafrudin juga sempat membujuk Rohmanto untuk pulang kampung bersama demi mengetahui keberadaan keluarga almarhum.

Tapi, hasilnya tetap nihil. Mendiang tidak pernah menjawab ajakan pulang kampung bersama dari Syarifudin.

“Atau begini, ‘kalau punya ongkos, kita pulang kampung bareng ayo, Pak.

Entar main-main ke kampung bapak ya’. Eh, enggak tahunya, kejadiannya kayak begini,” pungkas Syarifudin.

Berdasarkan informasi terakhir pihak kepolisian, jasad Rohmanto dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani visum.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved