4 Anak Tewas Membusuk

3 Hari Hidup dengan 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa, Panca Akui Menyesal dan Ingin Lihat Korban: Maaf

Sebelum ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan, Panca Darmansyah mengaku sempat tinggal bersama keempat jenazah anaknya dan melakukan aktivitas.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Panca Darmansyah ternyata sempat menjalani hidup dan beraktivitas seperti biasa di dalam rumah, setelah empat anaknya tewas. 

SURYA.CO.ID - Sebelum ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan, Panca Darmansyah mengaku sempat tinggal bersama keempat jenazah anaknya dan melakukan aktivitas seperti biasa.

Hal tersebut seperti yang dikatakan Panca Darmansyah di hadapan pihak kepolisian, saat dimintai keterangan.

Kepada polisi, Panca mengaku membunuh keempat anaknya pada, Minggu (3/12/2023).

Panca menghabisi nyawa anak bungsunya, AS, hingga yang tertua dengan cara membekap mulut mereka selama 15 menit.

"Pengakuan daripada si pelaku, bahwa yang bersangkutan melakukan pembunuhan dengan cara membekap mulut korban satu per satu. Setelah 15 menit tidak bernapas, yang bersangkutan bergantian terhadap korban berikutnya," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, melansir Tribun Jakarta.

Pelaku menghabiskan waktu selama sekitar satu jam untuk membunuh empat anak kandungnya.

Lalu pada Rabu (6/12/2023) warga menemukan jasad VA, S, A, dan AS berjajar di atas kasur dalam kondisi sudah membusuk.

Sementara Panca Darmansyah ditemukan telanjang bulan terkapar di kamar mandi.

Selama tiga hari, Panca Darmansyah diduga tidur dan beraktivitas di kamar mandi.

Pasalnya berdasarkan foto yang diterima TribunJakarta, di dalam kamar mandi tersebut terlihat bertebaran banyak pakaian.

Tak cuma itu di sana terdapat 4 botol kosong minuman Mizone.

Curhatan Panca disebut oleh pihak kepolisian menyiratkan kekecewaan pada sang istri. Benarkah ada perselingkuhan yang melatarbelakangi?
Curhatan Panca disebut oleh pihak kepolisian menyiratkan kekecewaan pada sang istri. Benarkah ada perselingkuhan yang melatarbelakangi? (Kolase Surya.co.id)

Di dalam kamar mandi juga tampak ada sebuah guling kecil yang dipakai Panca Darmansyah untuk menyangga kepalanya.

Apakah Panca Darmansyah memilih tidur di kamar mandi karena tak tahan dengan aroma busuk anaknya sendiri?

Hingga saat ini polisi belum memberikan jawabannya.

Di sisi lain, Panca Darmansyah merekam kejadian sebelum, saat, dan sesudah membunuh empat anak kandungnya.

Selain itu, pelaku juga merekam saat dirinya melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.

"Kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam sebelum kejadian, saat kejadian dan saat yang bersangkutan bermasalah dengan istrinya saudari D," kata Bintoro.

Setelah melakukan pembunuhan, lanjut Bintoro, Panca menata mainan favorit anak-anaknya.

"Setelah melakukan kegiatan pembunuhan ini, yang bersangkutan sempat menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ujar dia.

Hanya saja, Bintoro tidak mengungkap alasan Panca menata mainan keempat anaknya.

Ia hanya memastikan pihaknya bakal mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.

"Secara jujur kami Polres Jakarta Selatan sangat berduka terhadap kejadian ini. Kami senantiasa akan mengusut secara tuntas peristiwa pidana ini. Untuk perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan di kesempatan berikutnya oleh Bapak Kapolres," ucap Bintoro.

Panca Akui Menyesal dan Ingin Lihat Jasad Anak

Kata menyesal keluar dari mulu Panca Darmansyah (40) ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang tega membunuh empat anaknya.

Panca sampai ingin melihat anaknya sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perigi Sawangan, Depok, Jawa Barat terakhir kali, Minggu (10/12/2023).

Kuasa hukum Panca Darmansyah, Amriadi Pasaribu mengungkap pesan yang sempat disampaikan oleh kliennya.

"Pesan dia sebenarnya, terkait anak-anak yang sudah meninggal, dia ingin melihat untuk yang terakhir kalinya, pemakamannya. Itu saja pesannya," ungkap dia di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2023).

Amriadi menambahkan, Panca juga merasa sedih dan menyesal atas hilangnya nyawa empat anak-anak itu.

Pesan-pesan itu Panca sampaikan pada hari yang sama dengan penjemputan empat jenazah anaknya dari RS Polri Kramatjati untuk dimakamkan di TPU Perigi Sawangan, Depok, Minggu.

'"Saya mewakili (pelaku dan keluarga), innalillahi wa innailaihi rojiun kepada anak-anak. Turut berduka cita untuk hilangnya (nyawa) anak-anak tidak bersalah ini," tutur Amriadi.

"Kemudian, juga mewakili klien, memohon maaf sama keluarga besar, kemudian juga untuk seluruhnya (masyarakat)," imbuh dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved