Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Pemerintah Akan Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Ambruk

Pasca evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pemerintah pastikan akan melakukan pembangunan ulang.

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID/M Taufik
PONPES AL KHOZINY - Area reruntuhan gedung di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sudah bersih, rata dengan tanah, Selasa (7/10/2025). Pemerintah Akan Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Ambruk 

SURYA.CO.ID - Pasca evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pemerintah pastikan akan melakukan pembangunan ulang, bukan hanya memperbaiki yang rusak. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo seusai pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kantor Kementerian PU, Jakarta,. 

Dody mengungkap, keputusan untuk membangun ulang Ponpes Al Khoziny diambil setelah melihat langsung kondisi struktur bangunan yang sudah tidak memungkinkan diperbaiki sebagian. 

“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, daripada kita tambal sulam,” kata Dody, Selasa (7/10/2025) dikutip dari KompasTV.com.

Baca juga: 67 Santri Al Khoziny Wafat Dengan Mulia, Ketua PCNU Sidoarjo : Syuhada Yang Memberi Keteladanan

Menurut Dody, langkah ini tidak sekadar proyek pembangunan fisik.

Dody menegaskan, keselamatan dan keberlangsungan kegiatan belajar para santri menjadi pertimbangan utama pemerintah. 

Saat ini, perhitungan biaya pembangunan sedang dilakukan bersama tim teknis dan pihak terkait. 

Untuk tahap awal, proyek tersebut akan menggunakan dana dari APBN, sambil membuka peluang partisipasi swasta. 

“Kalau soal anggaran, insyaAllah cukup lah, insyaAllah cuman dari APBN. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN,” ujar Dody.

Ia menambahkan, meski pembangunan pondok pesantren umumnya menjadi kewenangan Kementerian Agama, keterlibatan Kementerian PU diperlukan karena situasinya bersifat darurat. 

“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” kata Dody. 

Sementara itu, Cak Imin menyampaikan langkah cepat lain yang akan diambil pemerintah. 

Ia mengatakan, akan segera dibuka layanan hotline bagi masyarakat yang ingin melaporkan kondisi bangunan sekolah atau pondok pesantren yang rawan roboh. 

“Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline,” ujar Muhaimin. 

Langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memastikan tragedi serupa tidak terulang. 

Sebelumnya, bagian musala tiga lantai Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9/2025) saat renovasi tengah berlangsung.

Peristiwa itu merenggut nyawa puluhan santri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved