Pelajar SMP Tewas Usai Tawuran

KRONOLOGI Pelajar SMP di Surabaya Tewas Usai Terlibat Tawuran Versi Keluarga

Pihak keluarga mengungkap versi lain kronologi tewasnya Jonathan Marcel, pelajar SMP yang terlibat tawuran antar kelompok remaja

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi
Para pelayat yang berdatangan ke rumah Jonathan Marcel (16), di kawasan Jalan Kapasari Perdukuhan Gang 5, Simokerto, Surabaya, Sabtu (9/12/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pihak keluarga mengungkap versi lain kronologi tewasnya Jonathan Marcel (16) pelajar kelas 3 SMPN 37 Surabaya yang terlibat tawuran antar kelompok remaja pada Sabtu (9/12/2023) dini hari.

Ibunda korban, Rita Maulita (48) menceritakan, dirinya baru mengetahui anak keempat dari lima bersaudara itu meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WIB, dari anak pertamanya yang memperoleh informasi tersebut dari teman Marcel dan pihak kepolisian setempat.

Bahwa anaknya telah dalam keadaan meninggal dunia di kamar jenazah RS Adi Husada, Kapasari, Simokerto, Surabaya.

Padahal, ungkap Rita, sekitar pukul 19.00 WIB, usai malam malam, sang anak Marcel berpamitan kepadanya untuk pergi keluar untuk bermain.

Baca juga: Cerita Sahabat Tentang Pelajar SMP yang Tewas Usai Terlibat Tawuran, Sempat Janjian Bertemu

Ia menganggap anaknya itu tidak bermain jauh, karena hanya mengenakan celana pendek dan kaus oblong.

Bahkan, Rita sempat memberikan pesan agar Marcel secepatnya pulang karena situasi Kota Surabaya pada malam hari itu mendung dan hujan.

"Saya kira dia gak ada ke mana gitu. Kata kakaknya, ternyata Marcel gak ada, sudah mati. Lalu rencananya saya mau jemput langsung. Ternyata gak boleh, karena ini (kematian akibat) kriminal kata polisi, ada prosedurnya," ujar Rita seraya menahan tangis yang nyaris tumpah saat ditemui SURYA.CO.ID di depan rumah duka.

Riita menduga, Marcel hanya duduk dan nongkrong di sekitar lokasi Jalan Raya Sidotopo Wetan, untuk bermain ponsel bersama teman-temannya yang lain memanfaatkan WiFi salah satu warkop.

Marcel tidak memiliki ponsel pribadi, menurutnya, sang anak biasa bermain menggunakan ponsel milik teman-teman bermainnya.

Namun, ia menduga, pada subuh pagi tadi, Marcel hanya ikut berlari-larian untuk membuat 'konten' tawuran tersebut.

Nah, apesnya, saat berlarian itu, tubuh Marcel terjatuh karena terpeleset sandal jepit yang dikenakannya.

Marcel yang tertinggal dari kerumunan, lantas menjadi sasaran kekejian kelompok lawan tawuran tersebut. Hingga akhirnya sang anak mengalami luka parah di bagian dada hingga punggung.

"Mungkin, kayaknya dia main WiFi. Dia kan gak punya hape. Dia cuma ikut nongkrong sama teman-temannya main WiFi, di situ ada konten, di situ dia ikutan lari," ujar Rita.

"Lalu saat lari, dia terpeleset pakai sandal licin. Habis itu, disamsak sama pihak musuhnya di Rangkah," tambahnya.

Bahkan, Rita menganggap, anaknya itu tidak terlibat dengan kelompok remaja tertentu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved