Berita Jember

Ditunjuk Jadi Panelis Debat Pilpres 2024, Begini Tanggapan Guru Besar Unej Prof Dr Bayu Dwi Anggono

Guru Besar Universitas Jember Prof Dr Bayu Dwi Anggono S.H., M.H resmi ditunjuk KPU RI menjadi panelis debat perdana Pilpres 2024.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
Istimewa
Guru Besar Universitas Jember, Prof Dr Bayu Dwi Anggono S.H., M.H resmi ditunjuk KPU RI menjadi panelis debat perdana Pilpres 2024. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Guru Besar Universitas Jember (Unej), Prof Dr Bayu Dwi Anggono S.H., M.H resmi ditunjuk KPU RI menjadi panelis debat perdana Pilpres 2024.

Dekan Fakultas Hukum Unej ini, menjadi salah seorang dari 11 panelis pada debat kandidat pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) 2024.

Menanggapi hal tersebut, Prof Dr Bayu Dwi Anggono menilai hal tersebut adalah kesempatan menjadi tempat untuk pengabdian kepada masyarakat, untuk tatanan bangsa dan negara di masa depan.

"Sebagai seorang dosen juga, saya pikir ini bagian dari pengabdian kami," kata Prof Dr Bayu Dwi Anggono saat diwawancara SURYA.CO.ID melalui sambungan telepon, Sabtu (9/12/2023)

Menurut Prof Bayu, dalam Tri Darma Perguruan Tinggi, seorang akademisi tidak cukup melakukan pendidikan dan pembelajaran terhadap mahasiswa yang dilakukan di dalam kampus saja.

"Tidak hanya riset saja. Tetapi juga visi misi pengabdian (kepada masyarakat), saya pikir amanat menjadi panelis debat pilpres ini, saya pikir juga bagian dari pengabdian seorang dosen," ucapnya.

Secara personal, Prof Bayu mengaku tidak kenal terhadap masing-masing kandidat yang tampil pada Pilpres 2024. Khususnya para Calon Presiden (Capres).

"Kalau pun dengan Cawapres, semisal seperti Prof Mahfud MD yang sama-sama sebagai dosen. Tentu kami tahu satu sama lain," ungkapnya.

Prof Bayu menilai, pertanyaan kenal atau tidaknya terhadap masing masing Capres-Cawapres 2024, tidak relevan untuk ditanyakan.

"Pertanyaan itu tidak relevan dikaitkan, apakah kenal itu akan dikaitkan dengan sesuatu ya. Saya pikir, saya tidak menjawab itulah, karena itu urusan KPU yang memutuskan nanti seperti apa. Jadi saya tidak menjawab pertanyaan tadi itu," cetus Prof Bayu.

"Saya tegaskan, hal-hal semacam itu silakan tanyakan kepada KPU. Saya merespons baik WA panjenengan (wartawan). Saya tidak mau diarahkan ke sana," imbuhnya.

Prof Bayu mengaku, akan menjaga independensi saat menjadi panelis Pilpres 2024. Sebab, biasanya KPU RI akan menyodorkan fakta integritas yang harus ditandatangani.

"Yang pasti akan ada fakta integritas dan saya akan tanda tangani itu.Tapi kalau dikaitkan dengan Prof Mahfud dan semacamnya, itu tidak ada kaitannya dengan hal-hal semacam ini," urainya.

Prof Bayu mengaku belum bisa mengungkapkan kisi-kisi pertanyaan terhadap kandidat Pilpres 2024. Karena KPU RI telah mengundang para panelis untuk proses karantina sejak 10-12 Desember 2023.

"Di sana nanti akan mendapatkan arahan dari KPU, baru kami akan rembuk dengan panelis lain untuk memberikan yang terbaik, dalam memberikan isu pertanyaan yang tepat. Entah itu bidang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi atau penguatan demokrasi," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved