4 Anak Tewas Membusuk
Gelagat Aneh Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak yang Membusuk di Jagakarsa, Minta Tetangga Beli Minuman
Terungkap gelagat aneh P, ayah terduga pembunuh empat anak yang tewas membusuk di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Terungkap gelagat aneh P, ayah terduga pembunuh empat anak yang tewas membusuk di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sebelum keempat korban yang terdiri dari VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) ditemukan tak benyawa di atas kasur dengan kondisi berjejer, P rupanya sempat meminta tolong kepada tetangga bernama Iwan untuk membeli minuman kemasan.
P kemudian meminta Iwan meletakkan empat minuman kemasan itu di depan pintu rumahnya.
"Tadi pagi, si pelaku (P) minta dibelikan minuman empat botol," kata Iwan, dikutip dari Youtube Official iNews, Kamis (7/12/2023).
Tak ada rasa curiga apapun, Iwan lalu membelikan minuman yang diminta P.
Sesampai di rumah kontrakan P, Iwan mengetok pintu. Namun, P tak mempersilakan Iwan masuk. Ia hanya hanya meminta Iwan menaruh minuman itu di depan pintu.
"Saya ketok 'Nih bang mizon* nya' terus kata dia 'taruh aja depan pintu',"
"Yaudah saya tinggal, jadi saya gak sempet masuk," kata Iwan.
Kemudian ia mendapatkan telepon dari tetangganya yang lain bahwa ada penemuan jasad 4 anak di rumah P, Rabu (6/12/2023)
Penemuan itu berawal dari aduan masyarakat sekitar soal bau busuk yang tercium sejak sehari sebelumnya, yakni pada Selasa (5/12/2023).
Warga akhirnya mencoba mencaritahu sumber bau tersebut.
Alangkah terkejutnya warga ketika mengetahui sumber bau busuk itu ternyata bangkai manusia.
Empat anak masih di bawah umur ditemukan meninggal di kasur berjejer dari yang paling muda.
Di dekat jasad mereka ada foto keluarga hingga sandal milik korban.
P Ditemukan di Kamar Mandi
Saat itu, warga juga menemukan P ada di dalam kamar mandi tanpa busana.
Kondisi P masih bernafas meski memiliki luka di bagian tangannya.
Lakukan KDRT
Selain diduga membunuh anak-anaknya, P juga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, D.
Akibatnya, D berada di rumah sakit menjalani perawatan sejak 2 Desember 2023.
"Awalnya hari Sabtu KDRT, istrinya di KDRT dibawa ke rumah sakit," kata warga sekitar bernama Titin.
Waktu itu Titin mengingat, adik pelaku datang ke kontrakan dengan tujuan mengantar D ke kantor untuk bekerja.
Dipanggil dari luar kontrakan tak ada jawaban, adik pelaku akhirnya membuka pintu.
Saat pintu dibuka, adik pelaku melihat P sedang memukuli D.
"Pas ditendang pintu istrinya lagi digebukin Pak P," ucap Titin.
Adik pelaku sempat memanggil Titin untuk meminta pertolongan.
Titin pun segera mendatangi rumah yang dihuni pelaku dan korban.
Istri Dirawat di RS
Kondisi D memprihatinkan. Titin melihat ada tiga benjolan di jidat korban.
"Adiknya manggil ibu, 'tolong tolong katanya'. Ibu datang lah ke sana. Istrinya sudah pada benjol jidatnya, ada tiga atau empat, muntah darah," ungkap Titin.
Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menjelaskan saat ini D dirawat di rumah sakit yang terpisah dengan suaminya.
Setelah ditemukan bersama anaknya yang membusuk, sang suami dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.
Sementara D dirawat di RSUD Pasar Minggu.
"Sudah sejak 2 Desember sang istri dirawat karena mengalami perlukaan akibat kekerasan, kemudian dirawat di RSUD Pasar Minggu," ucapnya dikutip dari YouTube Official iNews TV, Kamis (7/12/2023).
Saat ini polisi sudah berkomunikasi dengan pihak Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk memberikan pendampingan kepada D.
Henrikus melanjutkan, D sudah mengetahui anak-anaknya tewas membusuk di rumah.
"Iya demikian betul (sudah tahu)," jelasnya.
Update kasus ini, polisi sudah menaikan status kasus ke tahap penyidikan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, dinaikkannya kasus ini ke tahap penyidikan setelah polisi menemukan unsur dugaan tindak pidana.
"Karena kami menemukan adanya dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," ujar Kapolres.
Ia pun memastikan Polres Metro Jakarta Selatan bakal mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan ini.
"Kami sangat prihatin, dan kami berkomitmen untuk melakukan proses penyelidikan hingga penyidikan secara tuntas,"
"Tentunya berdasarkan SOP yang berlaku," ucap Ade.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.