Berita Banyuwangi

2 Warga Banyuwangi Babak Belur Dikeroyok Saat Nongkrong Dini Hari, Dihajar Pakai Bata dan Kayu

Gofur menduga, gerombolan orang yang menghajarnya mengira ia adalah kawanan dari remaja yang menggeber kendaraan sebelumnya

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Deddy Humana
surya/aflahul abidin
Korban pengeroyokan bersama keluargaya melapor ke Polresta Banyuwangi, Minggu (3/12/2023). 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Bermain malam-malam di luar rumah memang tidak aman, seperti dialami dua warga Kecamatan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi yang pulang dalam keadaan babak belur gara-gara dikeroyok segerombol orang tidak dikenal, Minggu (3/12/2023).

Dua korban adalah Abdul Gofur (26) dan keponakannya, M Mufid (20), yang saat itu sedang nongkrong di sekitar Taman Sritanjung sekitar pukul 02.00 WIB. Keduanya mendadak didatangi beberapa orang yang langsung mengeroyoknya tanpa alasan yang jelas.

Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polresta Banyuwangi, dan ditutukan Gofur bahwa ia pengeroyokan itu dialaminya pada dini hari. "Kejadiannya sekitar pukul 02.00 WIB," kata Gofur.

Sebelum kejadian, terang Gofur, ada sekelompok remaja yang hendak meninggalkan Taman Sritanjung sambil menggeber sepeda motornya. Mereka berada tidak jauh dari tempat nongkrong Gofur dan Mufid.

Tak berselang lama, kelompok remaja yang menggeber kendaraannya itu pergi meninggalkan lokasi. Dan kemudian ada segerombolan remaja lain datang lalu menghampiri Gofur.

Diduga Gofur dan keponakannya menjadi korban salah sasaran. Karena tanpa berkata apa-apa, gerombolan yang baru datang, langsung menghajar Gofur dan keponakannya.

Gofur mengaku dihajar menggunakan batu bata dan kayu. Sebenarnya tiga orang dari gerombolan itu mencoba untuk melerai, namun salah satu dari mereka akhirnya justru ikut menghajarnya.

Gofur menduga, gerombolan orang yang menghajarnya mengira ia adalah kawanan dari remaja yang menggeber kendaraan sebelumnya. Padahal, ia tak mengenal mereka.

Akibat pengeroyokan yang brutal itu, Gofur dan keponakannya sampai tak berdaya. Gofur terluka di punggung dan wajah. Bekas luka itu masih tampak jelas saat ia melapor ke polisi siang harinya. Sementara luka yang dialami keponakan disebut lebih serius karena ia tidak mampu berdiri. "Tadi masih pusing san lemas," katanya.

Para korban baru bisa pulang setelah para pengeroyoknya meninggalkan tempat kejadian. Ernawati (37), ibu Mufid, mengaku anaknya sampai tidak sadarkan diri begitu sampai di rumah.

Sedangkan Mufid terluka parah pada bagian wajah, di mana matanya lebam dan pelipisnya sobek. "Saya minta penganiayanya diusut," tegasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved