KKB Papua

Pantesan KKB Papua Bebas Berulah di Beoga hingga Bunuh Warga Sipil, Ternyata Begini Kondisi di Sana

Pantesan KKB Papua bebas berulah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ternyata kondisinya sangat mendukung.

Tribun Papua
Situasi sekolah di Beoga yang dibakar KKB Papua. Pantesan KKB Papua Bebas Berulah di Beoga, Ternyata Begini Kondisi di Sana. 

Beoga terletak pada ketinggian 2.435 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Daerah ini tergolong terisolir. Jaraknya cukup jauh dari Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak.

Lokasinya hanya bisa dijangkau menggunakan pesawat atau helikopter.

Wilayah yang berbatasan dengan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya itu tergolong terisolasi karena pesawat berbadan kecil menjadi satu-satunya moda transportasi yang bisa masuk ke Beoga.

Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar yang telah bertugas selama 19 bulan di daerah tersebut mengaku, masyarakat harus merogoh kocek cukup dalam untuk masuk atau keluar Beoga.

"Di Beoga kalau lagi aman, penerbangan masuk bisa sampai empat kali dalam sehari. Harga tiket (pesawat) untuk orang tanpa barang Rp 1,8 juta, kalau bawa barang ditimbang lagi tarifnya Rp 20.000 per kg," ujarnya.

Ali Akbar mengatakan, sejak 23 Februari 2022 dirinya telah menerima Surat Telegram mutasi ke Polda Papua.

Terkait listrik, Ali Akbar menyebutkan, seluruh rumah di Beoga telah memiliki panel surya dengan kapasitas terbatas.

"Kalau malam itu kita pakai listrik hanya untuk lampu (penerangan) saja, itu bisa bertahan sampai pagi. Pagi sampai sore kita pakai untuk keperluan lain, kaya cas HP itu biasanya siang," tuturnya.

2. Tidak ada mobil di Beoga

Di Beoga terdapat delapan kampung dengan luas wilayah mencakup 809.008 kilometer persegi.

Dengan luas wilayah tersebut, di Beoga tidak terdapat satu pun kendaraan roda empat.

Menurut Ali Akbar, satu-satunya kendaraan roda empat adalah ambulans milik Puskesmas Beoga.

"Mobil itu cuma ada satu ambulans yang sekarang taduduk (rusak). Kalau motor cukup banyak," kata dia.

Ali menambahkan, warga Beoga yang ingin memiliki motor harus membelinya di Kabupaten Mimika lalu mengirimnya menggunakan pesawat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved