KKB Papua

Pantas Mayer Wenda Bos KKB Papua Ketemu Usai 11 Tahun Buron, TNI Dapat Informasi dari Sini

Terungkap awal mula Mayer Wenda, bos KKB Papua, bisa ketemu setelah 11 tahun buron. Ternyata TNI mendapat informasi dari sini.

Puspen TNI
BOS KKB TEWAS - Bos OPM, Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya Mayer Wenda alias Kuloi Wonda yang berhasil ditembak mati TNI. 

SURYA.co.id - Terungkap awal mula Mayer Wenda, bos KKB Papua, bisa ketemu setelah 11 tahun buron.

Ternyata, TNI mendapat informasi tentang keberadaannya dari masyarakat.

Hingga akhirnya TNI melakukan penindakan, dan berujung dengan tewasnya Mayer Wenda.

Kontak tembak terjadi antara prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kelompok separatis bersenjata di Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, pada Selasa (5/8/2025) sore.

Insiden ini berujung pada tewasnya salah satu tokoh penting Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, yang menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya.

Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, kontak senjata tersebut bermula dari laporan masyarakat mengenai keberadaan kelompok bersenjata di sekitar Kampung Mukoni.

"Menindaklanjuti informasi warga, pasukan TNI melancarkan operasi pada pukul 16.30 WIT," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025), melansir dari Kompas.com.

Tim TNI yang dikerahkan ke lokasi mendapati kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Mayer Wenda.

Baca juga: Rekam Jejak Kejahatan Mayer Wenda Alias Kulou Wonda, Tokoh Utama OPM yang Tewas Ditembak TNI

Saat hendak ditangkap, Mayer beserta anggotanya melakukan perlawanan menggunakan senjata api. Prajurit TNI pun merespons dengan tindakan tegas yang telah diukur sesuai dengan prosedur operasi militer.

"Kontak tembak tak terhindarkan, dan Mayer Wenda dipastikan meninggal dunia di tempat kejadian, bersama seorang rekannya yang diduga adiknya, Dani Wenda," jelas Kristomei.

Kedua jenazah telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

Nama Mayer Wenda sudah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ia disebut terlibat dalam berbagai aksi kekerasan bersenjata, seperti penyerangan Mapolsek Pirime tahun 2012, pembunuhan anggota kepolisian di Tolikara, serta aksi penembakan terhadap aparat di wilayah Lanny Jaya pada 2014.

Dari lokasi baku tembak, TNI mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk satu pucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua kartu identitas atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, dua unit ponsel, uang tunai Rp65.000, serta satu tas tradisional (noken).

Kapuspen TNI menegaskan bahwa seluruh operasi dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, khususnya dalam konteks Operasi Militer Selain Perang (OMSP) berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2025.

“Setiap tindakan prajurit TNI dilakukan secara profesional, terukur, dan berdasarkan aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved