Raih Penghargaan Kampus Taneyan Lanjheng dari AJP Pamekasan IAIN Madura Miliki Inovasi Luar Biasa

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Penghargaan Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Award 15 th Anniversary and Grand Reunion 2023, yang diberikan kepada kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, dinilai sebuah penghargaan yang bergengsi.

Sebab dari penilaian itu, kampus IAIN yang terletak di Jalan Raya Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan itu, dinobatkan sebagai Kampus Taneyan Lanjheng, Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif AJP Award 2023.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan Keuangan dan Akuntansi IAIN Madura, Bunai, yang mewakili Rektor IAIN Madura, Syaiful Hadi, saat menerima penghargaan itu, meminta maaf, karena rektor tidak bisa hadir.

“Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah, saat ini kampus tercinta IAIN Madura, terpilih sebagai kampus Taneyan Lanjheng. Semoga hal ini membawa berkah kepada kita bersama. Terima kasih kepada AJP yang telah memilih kampus kami, sebagai kampus Taneyan Lanjheng,” kata Bunai.

Di tempat terpisah, Rektor IAIN Madura, Syaiful Hadi mengatakan wajar jika dalam AJP Award itu, menyebut kampus Taneyan Lanjheng. Karena dalam penataan pembangunan, kampus IAIN ini mengusung konsep rumah warga Madura tempo dulu.

Dalam area kampus, masjid terletak di sebelah Barat. Ruang rektorat di sisi Utara, sementara ruang kelas dan ruang prodi lainnya posisinya berada depan masjid dan berjejer ke Timur.

Dan rumah masyarakat Madura tempo dulu, rumahnya berada di sisi Utara menghadap ke selatan. Di sebelah Barat terhadap mushala menghadap ke Timur. Dan di depan musala terdapat dapur dan kamar mandi.

“Yang dapat kami petik dari filosofi kampus Taneyan Lanjheng ini, kami menginkan IANI Madura menjadi pusat pendidikan agama Islam, melalui perguruan integratif,” papar Syaiful Hadi.

Diungkapkan pada 2023 ini, sebagai komitmen IAIN Madura untuk memproyeksikan diri dengan beralih status dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura, berlandaskan keislaman dengan menguatkan kelembagaannya.

Ketua AJP Pamekasan, Miftahul Arifin mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan kepada IAIN sebagai kampus Taneyam Lanjheng Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif AJP Award 2023, bukan tanpa dasar. Melainkan sudah melalui berbagai pertimbangan.

Menurut, Ipin, panggilan Miftahul Arifin, banyak inovasi dan terobosan yang dilakukan IAIN Madura yang dinilai luar biasa. Di antaranya pada 2022, baru terdapat dua professor. Kemudian pada 2023 ini, terdapat tujuh profesor yang dikukuhkan dan masih terdapat lima profesor lagi yang menyusul untuk dikukuhkan.

“Dari segi tenaga pendidik, sudah lebih dari cukup memenuhi syarat. Dan di Madura ini, IAIN menjadi satu-satunya kampus yang mempunyai tenaga pendidik berstatus guru besar. Termasuk awalnya hanya lima prodi, kini berkembang menjadi 27 prodi,” ungkap Ipin kepada SURYA, Rabu (22/11/2023).

Ditegaskan, AJP Award 2023 ini digelar di ballroom Azana Hotel Pamekasan, bertepatan dengan hari ulang tahun AJP ke-15. Dan baru pertama kali digelar dengan memberikan penghargaan dan santunan anak yatim.

Sementara IAIN Madura yang merupakan kampus keagamaan berdiri 1997, setelah memisahkan diri dari perguruan tinggi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kampus yang berdiri megah ini, mendapat pengakuan dan penghargaan.

Di antaranya akreditasi institusi, peraih 10 besar perguruan tinggi terbaik versi Webo Metrik dan dan kampus berstandar International Organization for Standardization (ISO).

Perguruan tinggi ini memiliki 27 program studi, tergabung dalam fakultas tarbiyah/syariah, ekonomi dan bisnis/ushuluddin dan dakwah, serta program magister pasca sarjana, yang ditopang dengan sejumlah fasilitas lengkap, tenaga pengajar profesional. *****