Berita Jember

Isu Teror Klitih Mulai Ramai Beredar di Kabupaten Jember, Pesan Berantai Melalui Media Sosial

Isu teror Keliling Golek Getih (Klitih) mulai ramai beredar melalui postingan di media sosial dalam seminggu belakangan di Kabupaten Jember.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
Istimewa/Humas Polres Situbondo
Polisi di Jember melakukan patroli saat malam hari. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Isu teror Keliling Golek Getih (Klitih) mulai ramai beredar melalui postingan di media sosial dalam seminggu belakangan di Kabupaten Jember.

Beredar pesan berantai di WhatsApp dengan berbagai narasi, hingga di postingan Facebook.

Seseorang mengaku, jika anaknya pada jam 12 malam pada tanggal 15 November 2023, hampir jadi korban pembunuhan di kawasan Tegal besar. Tepatnya di antara Perumahan Graha Citra Mas hingga Ajung, namun bisa menyelamatkan diri.

Selain itu, marak pesan berantai lainnya di grup WhatsApp berupa tangkapan layar sebuah status dengan kalimat "Hati" Info Tadi malam lok Antirogo, kena begal sebutan KLETIH (Keliling Golek Getih). Ada 8 orang sekitar jam 11 malam Di lokasi Graha Citra Mas/Tegal Besar. Juga terjadi tadi malam, Alhamdulillah selamat, podo ngastiti yang pulang malam diatas jam 11," bunyi pesan tersebut.

Selain itu, dalam narasi tersebut, juga dilengkapi beberapa video dan foto yang membuat seolah-olah kejahatan jalanan itu telah terjadi di Kabupaten Jember.

Menanggapi informasi tersebut, seorang warga Kecamatan Kaliwates, Jember, Edi mengatakan kejadian di selatan Perumahan Tegal Besar sedikit ada keanehan, karena dua remaja bisa lolos saat dibegal 8 orang.

"Saya menduga itu bukan pembegalan, mungkin hanya sekelompok pemuda yang iseng. Sebab sepeda korban juga tidak diambil, korban juga sudah lapor ke polsek. Kalau ada pembegalan, tentu 8 pelaku tidak kesulitan menggondol sepeda korban, tapi nyatanya sepeda motor korban aman," katanya, Sabtu (18/11/2023).

Menurutnya, postingan soal klitih di media sosial tersebut sangat menyesatkan.

Kata Edi, seolah-oleh Jember tidak aman, hal itu tentu akan berdampak pada psikologi publik.

"Sangat disayangkan adanya pesan yang dibuat sedemikian rupa, yang menyebut seolah-olah Jember tidak aman. Walau waspada dan hati-hati, tetap harus di perhatikan oleh semua warga," jelas Edi.

Hal senada juga dikatakan Yeye, warga Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates, Jember. Ia menilai, adanya pesan berantai bohong seperti itu tidak boleh dianggap remeh. Karena hal tersebut akan menyesatkan pembaca.

"Polisi harus fast respons terkait kejadian ini, karena bagaimana pun juga sudah meresahkan warga," jelasnya.

Menanggapi isu tersebut, Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat menyatakan, bahwa sejauh ini tidak ada kejadian pembegalan di wilayahnya.

Menurut Kapolres, semua yang beredar di media sosial masih sebatas dugaan.

"Alhamdulillah, sejauh ini masih aman. Dan mengenai peristiwa yang terjadi belakangan, masih hanya dugaan pencegatan," tanggapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved