SURYA Kampus

Profil Tim Mahasiswa UGM Peraih Medali Emas di Kompetisi Biologi Sintetik Internasional di Paris

Inilah profil tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), yang membawa pulang medali emas ajang iGEM Competition 2023, di Paris, Prancis

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UGM
Tim mahasiswa UGM peraih medali emas di Kompetisi Biologi Sintetik Internasional di Paris 

SURYA.CO.ID - Inilah profil tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), yang membawa pulang medali emas Grand Jamboree-International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition 2023, di Paris, Prancis, pada 2-5 November 2023.

Tim yang diketahuai I Made Rhamandana ini beranggotakan Dennaya Kumara (Fakultas Farmasi); Adhelia Intan Sabhira, Fathur Syahrian Ramadhani, Sofyan Maulana, Ulfah Nur Azizah (Fakultas Biologi).

Bagus Amartya Yudhananto, Farrel Alfaza Marsetyo, Nayaka Bagus Wahyu Agung Hertanto, Ofadhani Afwan (Fakultas KKMK); Afra Majida Hariono, Kayla Queenazima Santoso, Saddan Syah Akbar (Fakultas Teknik).

Kemudian, Melodia Rezadhini (Fakultas Pertanian); Muhammad Bagus Sajiwo (Fakultas Teknologi Pertanian); dan Farrel Amroe Azhari (Fakultas MIPA) itu juga meraih penghargaan spesial (special award), yaitu Inclusivity Award dan masuk Top 5 Best Diagnostics ProjectInclusivity Award dan masuk Top 5 Best Diagnostics Project.

Capaian ini menjadi kali pertama dalam 20 tahun berlangsungnya iGEM Competition, tim Indonesia berhasil meraih special award serta masuk dalam nominasi untuk best project.

I Made Rhamandana Putra dan tim mengusung proyek bertema diagnostik dengan judul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker“.

“Kami berhasil merekayasa bakteri EcN untuk mendeteksi miR-92a dan miR-21 sebagai biomarker sel kanker kolorektal dan meningkatkan sensitivitas Loop-Initiated RNA Activator (LIRA) melalui pemodelan matematis dan simulasi komputer, ” terangnya, dikutip dari laman resmi UGM.

Untuk menyelesaikan projek tersebut, mereka juga diskusi dengan peneliti, stakeholders, dan instansi pemerintah, serta melakukan komunikasi dengan masyarakat pedesaan dan pasien kanker kolorektal.

Mereka melakukan pemberdayaan masyarakat mengenai skrining kanker kolorektal dan wawasan yang berkaitan dengan hal tersebut.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan secara inklusif dengan memberikan edukasi kepada masyarakat lokal, membuat poster dalam berbagai bahasa, memublikasikan video dengan bahasa isyarat, dan menyajikan proyek penelitian dalam laman wiki yang didesain ramah untuk pembaca dengan kondisi low-vision.

“Upaya inilah yang kemudian mengantarkan tim UGM untuk memperoleh Special Award dengan kategori Inclusivity,” ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved