Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Misteri Hilangnya Sidik Jari di Tubuh Korban Kasus Subang, Ternyata Jasad Tak Langsung Dibawa ke RS
Terungkap kejanggalan baru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. KIni terkait tak adanya sidik jari di tubuh korban.
SURYA.co.id - Terungkap kejanggalan baru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Kali ini terkait tidak adanya sidik jari di tubuh korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika.
Tak adanya sidik jari di tubuh korban ini dinilai janggal karena sesuai hasil prarekonstruksi terungkap jika jasad Tuti Suhartini diseret empat orang yang kini dijadikan tersangka, yakni sang suami Yosef HIdayat, Arigi, Abi dan Muhammad Ramdanu, menuju ke bagasi mobil Alphard.
Sementara tubuh Amalia Mustika Ratu digendong oleh tersangka yang sekaligus ayahnya, Yosef Hidayat, ke dalam mobil.
Kuasa hukum Muhammad Ramdanu, Ahmad Taufan Soedirja mengaku janggal dengan tidak adanya sidik jari mereka, mengingat semuanya tak memakai sarung tangan.
Baca juga: Rekam Jejak Ipda Irlansyah di Kasus Subang hingga Berujung Rumah Digeledah, Beri Uang Sopir Ambulans
Menurut Achmad Taufan, hal ini pula yang menimbulkan kecurigaan bahwa sebenarnya ada pihak lain yang terlibat, khususnya untuk menghilangkan sidik jari.
"Nah ini dugaan ada pihak-pihak tertentu yang turut membantu menghilangkan sidik jari dan lain-lain. Karena gak mungkin Almarhumah Bu Tuti terbang menunu Alphardnya," kata Taufan kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (7/11/2023).
Pasalnya berdasar keterangan Danu, tiga tersangka lain tidak mengenakan sarung tangan.
"Infonya engga," katanya.
Taufan meyakini ada pihak lain di luar lima tersangka kasus Subang yang bertugas menghilangkan barang bukti.
"Ada pihak yang menghilangkan barang bukti," kata Taufan.
Di bagian lain, fakta baru mengungkap jika jenazah Tuti dan Amel tak langsung dibawa ke rumah sakit.
Ambulans yang membawa dua jenazah ini sempat berhenti di beberapa tempat.
"Iya sudah kami sampaikan semua sama penyidik," kata Achmad Taufan.
Ia sangat meyakini bahwa pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sudah direncanakan dengan matang.
"Kasus ini sudah dikondisikan dan direncanakan semua," katanya.
Pengakuan Sopir Ambulans
Di bagian lain, Imam, sopir ambulans yang membawa nenazah Tuti dan Amel memastikan jenazah ibu dan anak di Subang ini tak langsung dibawa ke rumah sakit.
Imam yang merupakan pegawai Puskesmas Jalancagak ini mengaku membawa jenazah Tuti dan Amel selepas Dzuhur menuju ke Rumah Sakit Sartika Asih.
"Tiba di Rumah Sakit Aartika Asih jam 13.00 WIB, soalnya kami berangkat abis Zuhur," kata Imam saat diwawancata Kades Jalancagak Indra Zainal.
Imam merunut mulai dari ke TKP kasus Subang lalu memasukkan jenazah pembunuhan ibu dan anak di Subang ke ambulans.
Setelah itu, jenazah dibawa ke Polsek Jalancagak.
"Dari pertama saya ke TKP dulu, dari TKP dimasukkain ke ambulans, kita kumpul di polsek dulu," katanya.
Menurutnya, sejumlah pihak melakukan brifing di Polsek Jalancagak, namun ia tak ikut.
"Kalau brifing kita nunggu di luar, yang brifing pihak polsek aja," katanya.
Tak hanya berhenti di Polsek Jalancagak, ambulans juga berhenti di pom bensin.
Hal ini diungkap oleh keponakan Yosef yang tak lain adalah anak dari Mulyana, Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul.
Baur Humas Polres Subang ini menerangkan bahwa ambulans pembawa jenazah Tuti dan Amel berhenti di pom bensin Ciater.
"Yang saya tahu di pom bensin Ciater, dua mobil ambulans dan satu mobil unit polsek berhenti untuk beli bensin dan Saudara Ace turun menghampiri petugas pom dan para sopir ambulans. Jadi tidak ada saya meminta kepada Saudara Yoris," kata Arif dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.
Sopir Ambulans Diberi Uang Kanit Jatanras

Sopir ambulans, Imam, juga mengungkap fakta lain terkait peran Kanit Jatanras Polres SUbang Ipda Irlansyah Syahputra dalam kasus ini.
Diungkapkan Imam, dia dan Agus membawa kedua jenazah dalam dua mobil ambulans yang berbeda.
Sebelum berangkat ke RS Sartika Asih Bandung, Imam mengaku menerima uang dari Ipda Irlan.
"Pertama saya ke TKP dulu, jenazah dimasukkan ke ambulans terus kumpul di polsek dulu," kata Imam dilansir dari Youtube Indra Zainal Chanel, Selasa (7/11/2023).
Menurut dia, saat itu polisi melakukan briefing di dalam ruangan sementara dirinya menunggu di luar.
Imam pun mengaku kalau dia menerima uang untuk keberangkatan mengantarkan jenazah.
Sosok yang memberi uang kepadanya itu adalah Ipda Irlan.
"Diberi uang bensin, sama Pak Irlan," kata dia.
Dirinya juga mengatakan bahwa jenazah tiba di RS sekitar pukul 13.00 WIB.
"Soalnya kita berangkat habis zuhur," kata dia.
Sementara itu, Agus juga membenarkan bahwa mereka diberi uang bensin.
"Sama Pak Irlan atau Pak Ace gitu saya lupa, udah lama soalnya," pungkas Agus.
Keberadaan Ipda Irlan ini menjadi sorotan, apalagi setelah penyidik Polda Jabar menggeledah rumahnya dan memeriksanya belum lama ini.
Rumah Ipda Irlansyah digeledah penyidik Polda Jabar pada Selasa (31/10/2023).
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan Ipda Irlan diperiksa karena merupakan petugas yang pertama masuk ke dalam TKP kasus Subang.
Berdasar hasil rekaman, Ipda Irlan pun turut hadir saat pemakaman jenazah Tuti dan Amel.
Terlihat Ipda I menggotong keranda jenazah Tuti dan Amalia bersama Kades Jalancagak, Indra Zainal.
Sayang dalam rekaman Ipda Irlansyah Saputra mengenakan masker.
"Mereka itu orang-orang yang datang pada saat TKP awal," kata Kombes Surawan.
Ia tak sendiri, ada pula Banpol yang diperintah menguras bak makdi.
"Mereka ada yang diperintahkan untuk membersihkan kamar mandi, kemudian mengambil barang-barang di sana termasuk juga mobil," katanya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menerangkan perwira polisi yang diperiksa penyidik kasus Subang menjabat sebagai Bhabinkamtibmas.
"Saat itu bertugas sebagai Bhabinkamtibmas," kata Tompo.
Nama Ipda Irlan sempat disebut oleh anggota Bantuan Polisi (Banpol), Uci yang mendatangi tempat perkara kejadian (TKP) sehari pasca kejadian.
Saat itu Uci meminta bantuan Danu untuk menguras bak mandi di TKP.
Banpol Uci pun telah dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jabar.
Menurut keterangan Uci, ia menguras bak mandi atas perintah dari Kanit Jatanras yang saat itu dijabat Ipda Irlan.
"Saya diperintahkan Kanit Jatanras, disuruh menguras bak kamar mandi di TKP," kata Uci di Youtube Indra Zainal Chanel.
Kemudian setibanya di TKP, Uci pun bertemu dengan Danu lalu meminta bantuan darinya.
Akibatnya, Ipda Irlan pun diperiksa oleh penyidik Polda Jabar.
Bahkan rumahnya turut digeledah bersama dengan Yoris, Mulyana dan Uci pada pekan lalu.
Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan mengatakan, pemeriksaan terhadap Ipda Irlan itu terkait adanya pengambilan barang-barang di TKP.
"TKP awal, setelah peristiwa ada yang diperintahkan membersihkan kamar mandi kemudian mengambil barang-barang di sana termasuk mobil," katanya dilansir dari Kompas TV.
Selain diperiksa, rumah Ipda Irlan juga digeledah dan beberapa barang diamankan.
"Ada hardisk, memory card, ada juga golok-golok yang kita amankan di tempat penggeledahan," kata Surawan.
Namun ia memastikan jika golok yang diamankan itu bukan merupakan alat yang digunakan para tersangka.
"Sampai saat ini (golok) masih kita cari dulu. Alat yang digunakan sementara masih belum ditemukan," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Siapa Pelaku yang Bersihkan Sidik Jari Pada Jasad Korban Kasus Subang ? Ambulan Berhenti di 2 Lokasi
Pembunuhan ibu dan anak di Subang
kasus Subang
Ipda Irlansyah Saputra
Tuti Suhartini
Kejanggalan Baru Kasus Subang
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
UPDATE Kasus Subang: Sopir Alphard Bawa Jasad Tuti dan Amel Ternyata Anak Tiri Yosep, Ini Nasibnya |
![]() |
---|
Ingat Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Terbaru Anak Tiri Yosep dan Mimin Ditahan Polda Jabar |
![]() |
---|
Ipda Taryono Tak Hanya Merusak TKP Kasus Subang, Pengacara Danu Beber Siasatnya Halangi Penyidikan |
![]() |
---|
Siasat Ipda Taryono Kaburkan Kasus Subang Dibongkar Achmad Taufan: Komplotan, Mau Tumbalkan Danu |
![]() |
---|
Besaran Gaji Ipda Taryono Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Begini Nasibnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.