Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Koja

Kondisi Sebenarnya Istri Bos Travel di Koja Sebelum Suaminya Tewas, Tubuh Gemetar dan Pucat

Kondisi istri Hamka Rusdi, bos travel umroh di Koja yang tewas membusuk di dalam rumah, diungkap oleh tetangga yang juga memiliki toko kelontong.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Kondisi istri Hamka Rusdi, Nur Hikmah sebelum suaminya ditemukan tewas membusuk di rumah, diungkap pemilik toko kelontong. 

“Sampai hari ini bau masih tercium, kadang kalo kebawa angin juga baunya ke mana-mana,” kata Amin (27), salah satu warga yang tinggal di Jalan Balai Rakyat, melansir Tribun Jakarta.

Jika dihitung sejak awal, Amin mengatakan sudah sekira sejak tiga minggu lalu bau busuk itu terasa.

Sejak tiga minggu itu pula, warga, terutama anak muda tak berani kongko di dekat rumah Hamka.

Padahal biasanya, hampir tiap malam pemuda setempat nongkrong malam.

“Biasanya pada nongkrong depan warung sebelah rumah itu, tiap malem. Tapi, semenjak ada kejadian tersebut, udah mulai jarang anak-anak nongkrong, biasanya anak-anak muda,” katanya.

Warga lainnya, Fadli menuturkan hal serupa.

Menurut dia, bau masih tercium tapi tak separah sepekan lalu.

“Masih bau, tapi udah nggak terlalu parah baunya,” ucapnya.

Hamka Diduga Derita Sakit Keras

Ahli Kriminolog Universitas Indonesia Adrainus Meliala menduga bahwa penyebab bos travel umroh tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara, karena mengidap penyakit.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabar ditemukannya jasad ayah dan anak di Koja, menghebohkan publik.

Bagaimana tidak, jasad ayah dan anak tersebut telah tiada selama dua minggu, namun tidak dilaporkan oleh istrinya.

Sementara itu, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab kematian ayah dan anak di Koja. Juga kondisi sang istri.

Melansir Kompas, Adrianus menduga bahwa Hamka memiliki penyakit berat sebelum dia tewas di rumahnya hingga membusuk.

"Mengenai kenapa meninggalnya, untuk yang Koja ini pada konteks ayahnya, saya sih menduga, yang bersangkutan sakit terminal, misalnya jantung, lalu kumat dan enggak bisa ditolong lagi," kata Adrianus, Jumat (3/11/2023).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved