Menjaga Ekonomi Jatim
Tingkatkan Ekonomi Warga, Pemkot Surabaya Songsong Bonus Demografi Lewat Padat Karya
Untuk meningkatkan ekonomi warga, Pemkot Surabaya memiliki program padat karya hingga menggandeng perusahaan swasta untuk menyerap tenaga kerja.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, cukup optimistis peningkatan ekonomi masyarakat akan sekaligus mencegah permasalahan lain seperti kemiskinan, angka putus sekolah, hingga masalah kesehatan seperti stunting.
Untuk meningkatkan ekonomi warga, Pemkot Surabaya memiliki program padat karya hingga menggandeng perusahaan swasta untuk menyerap tenaga kerja.
Saat ini, jumlah penduduk berusia produktif di Surabaya lebih banyak daripada yang tidak produktif.
Berdasarkan data Proyeksi Penduduk Kota Surabaya tahun 2022 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, persentase penduduk usia produktif 15-64 tahun di kota mencapai 70,53 persen.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan tingginya jumlah usia produktif (bonus demografi) ini, bisa menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran di Kota Surabaya.
Strateginya, Pemkot menggerakkan penduduk usia produktif tersebut dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, seperti padat karya dan pelatihan kerja.
"Sebenarnya, dengan bonus demografi yang muda-muda ini, berarti semangat kerjanya tinggi. Artinya, kita memiliki tenaga yang bisa kita andalkan," kata Wali Kota Eri.
Di momen bonus demografi seperti saat ini, Wali Kota Eri menerangkan, dirinya akan terus menggerakkan pemberdayaan hingga membuka lapangan pekerjaan baru.
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya banyak memberikan pelatihan hingga menggandeng perusahaan-perusahaan swasta untuk melakukan rekrutmen atau seleksi tenaga kerja asal Kota Pahlawan.
"Tujuannya, bagaimana kita bisa menyalurkan semangat-semangat pemuda ini, yang memang usia produktif ke tempat-tempat pekerjaan yang menguntungkan, memberikan hasil kepada pemilik perusahaan, padat karya, itu saja sebenarnya," kata Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Pendidikan generasi muda juga dioptimalkan. Kesehatan anak hingga pemenuhan gizi turut menjadi fokus agar generasi ke depan semakin siap menjawab tuntutan zaman.
Semua itu dilakukan oleh Wali Kota Eri untuk mengurangi pengangguran dan menghadapi fenomena bonus demografi di Kota Pahlawan.
Sebab, laju pertumbuhan penduduk tahun 2023 di Kota Surabaya diproyeksikan mengalami kenaikan.
Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester I tahun 2022 dari Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Kota Surabaya sebanyak 2.972.801 jiwa.
Sementra itu, berdasarkan proyeksi pada tahun 2023, penduduk Kota Surabaya mengalami kenaikan jumlah sebanyak 2.997.547 jiwa atau 0,89 persen.
"Sebenarnya itu yang kita kerjakan, menggerakkan padat karya kemudian kerja sama dengan perusahaan-perusahaan, yang kita lakukan hari ini untuk mengurangi pengangguran dan mengatasi bonus demografi itu," katanya.
Melalui program padat karya, jumlah warga miskin di Surabaya memang turun cukup signifikan.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, awal tahun 2022 jumlah warga miskin di Surabaya mencapai 1,3 juta jiwa.
Kemudian pada akhir tahun 2022, jumlah warga miskin turun drastis menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 KK.
Selanjutnya, hingga bulan Juni 2023, data keluarga miskin di Surabaya tersisa 172.129 jiwa atau 58.835 KK.
"Di tahun 2023 ini, keluarga miskin ini saya minta sudah kerja semuanya dengan model padat karya dan intervensi lainnya. Sehingga, setiap anggaran yang kita keluarkan benar-benar tepat sasaran dan bisa menyejahterakan warga Surabaya.
Bonus Demografi Jadi Potensi Masa Depan Surabaya:
- Jumlah penduduk Kota Surabaya di 2022: 2.972.801 jiwa
- Poyeksi penduduk Kota Surabaya pada tahun 2023: 2.997.547 jiwa (naik 0,89 persen)
- Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun): 70,53 persen
Strategi Pemkot hadapi bonus demografi dengan padat karya:
- Jumlah warga miskin di Surabaya turun dari 1,3 juta jiwa (2021) menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 KK (2022) dan 172.129 jiwa atau 58.835 KK (Juni 2023).
- Tingkat pengangguran terbuka pada 2022 menurun 2 persen menjadi 7,62 persen
Harian Surya Apresiasi Pemkot Malang Berkat Upaya Tekan Angka Kemiskinan |
![]() |
---|
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Bupati Ikfina Dorong Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Mojokerto |
![]() |
---|
PT Freeport Indonesia Sebut Kestabilan Ekonomi di Jatim Menjanjikan, Buat Investor Tak Ragu |
![]() |
---|
HUT Harian Surya ke-34, Pemkab Ponorogo Raih Penghargaan Indeks Ketahanan Pangan Terbaik 3 di Jatim |
![]() |
---|
BI Jatim Sebut Pengendalian Inflasi adalah Tantangan Bersama: Konsumsi dan Investasi Harus Dijaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.