mahasiswi Kedokteran Unair Tewas

Orangtua CA Menangis Tahu Putrinya Tewas, Dalam Surat Wasiat Tertulis : Melihat 'Dunia Tidak Bersih'

Namun Gunawan mengakui anaknya merupakan tipe anak pendiam dan kalau bicara secukupnya. CA merupakan anak kedua dari tiga bersaudara

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/didik mashudi
Suasana rumah CA di Perumahan Persada Asri Kota Kediri. 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Meninggalnya CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) Surabaya yang ditemukan di dalam mobilnya di Apartemen Royal Bisnis Tambak Oso Sidoarjo, mengagetkan keluarganya di Kota Kediri.

Gunawan, ayah CA kepada wartawan SURYA yang mendatangi rumahnya mengaku kaget setelah mendapatkan kabar putrinya ditemukan meninggal di dalam mobil. "Saya dikabari pagi pukul 09.00 WIB. Saya tidak ada firasat apa-apa, tetapi saya kemarin gelisah baru tidur pukul 07.00 WIB pagi," ungkap Gunawan, Minggu (5/11/2023).

Gunawan dan istri shock dan menangis begitu mendapatkan kabar putrinya meninggal. "Ini anak yang paling saya sayangi," ungkap pria itu dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga bertemu terakhir dengan CA pada Senin (30/11/2023) saat pulang ke Kediri untuk coas (co-asistensi) di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.

Selanjutnya Selasa (31/11/2023) pagi CA kembali lagi ke Surabaya. Malahan Rabu (1/11/2023) pagi kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri. "Yang tahu bukan saya. Teman-teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," jelasnya.

Namun Gunawan menjelaskan, anaknya memang tertutup. Kedua orangtuanya juga tidak mengetahui permasalahan yang mengakibatkan putrinya ditemukan meninggal tidak wajar. "Saya dan ibunya sangat menyayanginya," ungkapnya.

Gunawan membenarkan bila putrinya meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya. Tulisan dalam bahasa Inggris itu sangat mendalam, intinya almarhumah mengatakan bahwa setelah membuka mata untuk melihat dunia, ternyata dunia juga tidak bersih.

Gunawan juga menjelaskan tindakan yang dilakukan putrinya menggunakan gas helium. "Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya.

Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya, isinya meminta maaf kalau telah menjaga selama ini. "Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.

Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar itu, sebutnya, tidak tertuang alasannya. "Saya tadi juga mendatangkan penerjemah bahwa tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," jelas Gunawan.

Namun Gunawan mengakui anaknya merupakan tipe anak pendiam dan kalau bicara secukupnya. CA merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. "Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," kenang.

Sementara rencana pemakaman belum ditentukan waktunya karena masih menunggu keluarga yang lain. Jenasahnya akan disemayamkan di Rumah Sinoman Dana Pangrukti, Kota Kediri.

Seperti diketahui, korban CA ditemukan warga dalam posisi duduk di jok belakang kemudi dengan pintu dan kaca mobil tertutup di halaman Apartemen Royal Bisnis Tambak Oso Sidoarjo. Kondisi kepala korban dibungkus plastik dan dilakban pada bagian leher.

Petugas juga menemukan tabung berisi gas helium warna pink di dalam mobil. Pada tabung itu ada selang yang ujungnya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala. Selain itu ditemukan dua kertas surat wasiat yang ditulis bahasa Inggris yang ditujukan untuk keluarganya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved