Biodata Firli Bahuri Ketua KPK yang Tepis Isu Terlibat Pemerasan Mentan, Ini Daftar Kontroversinya

Inilah biodata Firli Bahuri, Ketua KPK yang menepis isu terima uang Rp 1 milliar dalam bentuk dollar Singapura dari Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOLASE IST/KOMPAS.com Syakirun Ni'am
Mentan Syahrul Yasin Limpo (kiri) Ketua KPK Firli Bahuri (kanan) 

SURYA.CO.ID - Inilah biodata Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menepis isu terima uang Rp 1 milliar dalam bentuk dollar Singapura dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Firli Bahuri mengaku sudah mengetahui isu yang beredar tentang dirinya.

Ia kemudian menegaskan, bahwa isu tersebut tidaklah benar.

"Apalagi, kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dollar (Singapura), itu saya baca ya. Saya pastikan itu tidak ada," kata Firli dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Kamis.

"Bawanya itu 1 miliar dollar (gimana) banyak loh. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dollar?" ujarnya lagi.

Kendati begitu, hingga saat ini dugaan pemerasan terhadap Mentan Syahrul tengah diselidiki oleh Polda Metro Jaya.

Biodata Firli Bahuri

Firli Bahuri lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 8 November 1963 silam.

Pria berumur 57 tahun ini menempuh pendidikan dasarnya di SD Lontar Muara Jaya Oku.

Jenjang berikutnya Firli Bahuri bersekolah di SMP Bhakti Pengandonan Oku dan SMAN 3 Palembang.

Kemudian pada 1997, dirinya memutuskan untuk masuk ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Dan di tahun 2004 Firli Bahuri lanjut di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Lemdiklat Polri. 

Lembaga Ketahanan Nasional RI Penyelenggaraan Program Pendidikan Singkat Angkatan di tahun 2017.

Lulusan AKABRI tahun 1990 ini juga pernah menjabat berbagai posisi strategis di Kepolisian, antara lain Wakapolda Banten (2014), Wakapolda Jateng (2016), Kapolda NTB (2017), dan Deputi Bidang Penindakan KPK (2018).

Atas pengabdiannya, ia telah mendapat berbagai tanda jasaa, antara lain Satyalancana Shanti Dharma (1992), Satyalancana Dwidja Sistha (2002), Satyalancana Seroja (2002).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved