Berita Probolinggo

TABIAT Suami Ajak Anak Bunuh Istri di Probolinggo Terungkap, Sering Hutang Pinjol dan Lakukan KDRT

Inilah tabiat Bambang (40), pria Probolinggo yang tega bunuh istrinya, Aryati (35), dengan mengajak sang anak, Muhammad Nur (20).

kolase SURYA.co.id
Bambang (kiri), Suami yang Ajak Anak Bunuh Istri di Probolinggo. Tabiat aslinya terungkap. 

SURYA.co.id, PROBOLINGGO - Terungkap tabiat Bambang (40), pria Probolinggo yang tega bunuh istrinya, Aryati (35), dengan mengajak sang anak, Muhammad Nur (20).

Bambang disebut-sebut sering terjerat hutang di pinjalam online atau pinjol.

Ia juga disebut sering melakukan KDRT kepada Aryati.

Hal ini dungkapkan oleh adik kandung korban, Sunar (34).

Diketahui, suasana duka masih menyelimuti kediaman mendiang Aryati (35) di Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.

Seperti diketahui, Aryati meninggal dunia dibacok suami dan anaknya.

Keluarga belum bisa menerima kematian Aryati.

"Kami masih belum bisa menerima kejadian ini menimpa kakak," kata Sunar, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: SOSOK Suami Ajak Anak Bunuh Istri di Probolinggo: Mengaku Ditinggal Nikah Siri, Saya Diselingkuhi

Sunar mengungkapkan, sebelum kejadian pilu terjadi, Aryati dan Bambang terlibat perselisihan pada April 2023.

Konflik ini membuat keduanya memutuskan untuk pisah ranjang.

"Bahkan, akibat perselisihan itu anak pertamanya (Muhammad Nur) sampai membakar rumah kakak saya," ungkapnya dengan nada bergetar.

Sunar menyebut, ketidakharmonisan rumah tangga Aryati dan Bambang dipicu masalah ekonomi.

Sunar menjelaskan Bambang mempunyai banyak hutang pinjaman online serta tetangga.

Tak jarang pula Bambang melakukan KDRT.

"Kakak saya menanggung semua hutang itu. Bukan hanya itu dia (Bambang) juga sering menjual barang-barang yang ada di rumah.

Karena tidak kuat menanggung kebutuhan. Ekonomi tak tercukupi. Ujungnya terjadi pisah ranjang," jelasnya.

Sebelumnya, Pembunuhan tragis itu terjadi di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo pada Jumat (28/9/2023) pukul 07.00 WIB. 

Ceritanya berawal saat Bambang dan Muhammad Nur bertemu dengan Aryati berboncengan dengan seorang pria berinisial BA, di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan.

Bambang dan Muhammad Nur yang berboncengan motor Yamaha Mio jingga tanpa nopol pun langsung mengadang mereka.

Sempat terjadi cek-cok mulut antara Aryati dengan Bambang Muhammad Nur.

Tak lama kemudian, Muhammad Nur mengeluarkan sebilah celurit dari dalam kausnya.

Muhammad Nur lantas hendak membacok ibunya.

Akan tetapi, Aryati mencoba melakukan perlawanan dengan cara melempar batu.

Batu yang dilempar Aryati ternyata mengenai Bambang.

Bambang luka lecet pada pipi kirinya terkena timpukan batu.

Pada saat itulah Bambang mengambil alih celurit dan membacok Aryati beberapa kali.

Ariyati menderita delapan luka sayatan di tubuhnya, antara lain, kepala, tangan, dan leher.

Tak hanya itu, Bambang juga mendorong korban sampai terjatuh ke dalam selokan.

Karena luka yang diderita korban meninggal dunia di lokasi.

Tubuhnya tergeletak di dalam selokan mengenakan daster ungu.

Setelah menghabisi nyawa Aryati, pelaku kembali pulang ke rumah.

Tanpa membutuhkan waktu lama, personel Satreskrim Polres Probolinggo Kota dapat meringkus Bambang dan Muhammad Nur di rumahnya.

Kasi Humas Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah mengatakan, pihaknya mengamankan barang bukti sebilah celurit dan motor Yamaha Mio Jingga tanpa Nopol yang ditunggangi pelaku.

Polisi juga rampung melaksanakan olah TKP pembunuhan. Jasad korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasus ini.

"Sampai dengan saat ini, terhadap keduanya masih dilakukan pemeriksaan secara intensif," tutupnya. (nen) 

Siapa sebenarnya Bambang?

Tangkapan layar video proses evakuasi jasad Aryati (35) dari dalam selokan, usai disabet celurit oleh suami dibantu anak kandungnya, Jumat (29/9/2023).
Tangkapan layar video proses evakuasi jasad Aryati (35) dari dalam selokan, usai disabet celurit oleh suami dibantu anak kandungnya, Jumat (29/9/2023). (Istimewa/Tangkapan layar)

Bambang dan Aryati menikah puluhan tahun silam.

Mereka tinggal di Dusun Tancak, Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.

Mereka memiliki dua anak, pertama Muhammad Nur yang tega membunuh ibunya.

Namun, sejak setahun silam Bambang dan Aryati pisah ranjang, diduga karena adanya orang ketiga atau selingkuhan Aryati.

Bahkan, informasi terakhir Aryati dan pria berinisial BA itu telah menikah siri.

Kepala Desa Jrebeng, Ruslan mengatakan Bambang dan Aryati sudah lama menghadapi prahara rumah tangga.

Gegara konflik tak berkepanjangan tersebut Bambang dan Aryati akhirnya memutuskan untuk pisah ranjang.

Berjalannya waktu, Aryati menikah sirih lagi dengan pria lain, BA (38) warga Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.

Diduga pernikahan sirih Aryati dan BA memicu kedongkolan Bambang maupun Muhammad Nur.

"Beberapa waktu yang lalu, anaknya (Muhammad Nur) pernah membakar rumah ibunya itu," ucap Ruslan.

Tak puas, Bambang dan Muhammad Nur kembali melakukan tindakan keji.

Sementara itu, pelaku, Bambang mengungkapkan motif sakit hati yang mendasari dirinya bersama anak pertama, membunuh sang istri.

Bambang menyebut istrinya selingkuh dengan laki-laki lain.

"Saya diselingkuhi. Saat saya menyabetkan celurit. Saya sempat mendapat perlawanan. Saya dilempar batu," ungkap Bambang sembari menunjukkan luka lecet di pipi kirinya akibat lemparan baru. 

Berdasar pemeriksaan awal, sang anak kandung yang membawa celurit pencabut nyawa ibunya.

Sang anak pula yang mengawali hendak mengayunkan celurit ke arah korban.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved