Gunung Semeru Erupsi
Gunung Semeru Erupsi, PVMBG Ungkap Aktivitas Vulkanik Meningkat sejak Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi berlangsung beruntun dan disertai gempa letusan serta guguran lava pijar.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: irwan sy
Ringkasan Berita:
- Status Level IV (Awas): PVMBG menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
- Awan Panas Guguran: Peningkatan aktivitas intens sejak 14.13 WIB, memicu APG meluncur hingga radius 14 km dari puncak ke Besuk Kobokan.
- Larangan Aktivitas: Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.
- Kewaspadaan Tinggi: Erupsi berhenti pukul 18.11 WIB, namun status Awas tidak diturunkan karena potensi aktivitas susulan dan ancaman lahar dingin masih tinggi.
SURYA.co.id | LUMAJANG - Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan tajam pada Rabu (19/11/2025).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB, setelah terjadi rangkaian erupsi yang memicu awan panas guguran dengan intensitas tinggi.
Baca juga: Khofifah Pusatkan Pengungsian Gunung Semeru Erupsi di 3 Lokasi di Lumajang
Dalam laporan resmi bernomor 145/GL.03/BGL/2025, PVMBG menyebutkan Gunung Semeru Erupsi terjadi mulai pukul 14.13 WIB, menghasilkan awan panas dengan jarak luncur yang tidak teramati karena tertutup kabut.
Gunung Semeru Erupsi berlangsung beruntun dan disertai gempa letusan serta guguran lava pijar dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi hingga 18 menit.
Hingga beberapa waktu kemudian awan panas dilaporkan meluncur dengan cepat hingga radius 14 kilometer dari puncak.
PVMBG menjelaskan bahwa aktivitas guguran lava tampak semakin intens, terutama mengarah ke sektor tenggara menuju Besuk Kobokan.
Peningkatan signifikan juga terjadi pada gempa guguran dan gempa letusan, yang menunjukkan suplai material dari dalam tubuh gunung api masih sangat kuat.
Aktivitas Terekam sejak Oktober 2025
Nilai variasi kecepatan relatif (dV/dt) yang terekam sejak pertengahan Oktober 2025 turut mengindikasikan tekanan di dekat permukaan tubuh gunung mengalami peningkatan.
Kondisi ini menjadi indikator bahwa Semeru berpotensi mengalami erupsi eksplosif dengan pelepasan material secara tiba-tiba.
Berdasarkan hasil analisis visual, instrumental, dan deformasi, PVMBG menetapkan bahwa tingkat aktivitas Semeru resmi dinaikkan menjadi Level IV (Awas).
Dalam status ini, masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas apa pun di: Sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar radius tersebut, tidak boleh beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai, juga sepanjang radius 13 kilometer dari puncak di sepanjang aliran Besuk Kobokan untuk menghindari potensi awan panas.
Aktivitas erupsi Gunung Semeru pada Rabu sore dipastikan berhenti pada pukul 18.11 WIB.
Hal tersebut diinformasikan Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar saat mengunjungi pos pantau Gunungapi Semeru.
Running News
TribunBreakingNews
Gunung Semeru
Gunung Semeru Erupsi
Lumajang
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Meaningful
Multiangle
Eksklusif
| Khofifah Pusatkan Pengungsian Gunung Semeru Erupsi di 3 Lokasi di Lumajang |
|
|---|
| Gunung Semeru Erupsi, Bunda Indah Imbau Warga Pindah ke Pengungsian yang Disiapkan Pemkab Lumajang |
|
|---|
| Imbas Gunung Semeru Erupsi Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Menjauh, Ini yang Harus Dilakukan |
|
|---|
| Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Awan Panas Meluncur Hingga 5 Km Pada Rabu 19 November 2025 |
|
|---|
| BREAKING NEWS Gunung Semeru Erupsi, Awan Panas Meluncur 5 Km |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/GUNUNG-SEMERU-ERUPSI-Bupati-Lumajang-Indah-Amperawati-Masdar-sa.jpg)