Berita Surabaya

Pemkot Surabaya Kembali Gelar Refleksi Perobekan Bendera Belanda, Catat Waktu dan Tanggalnya

Pemkot Surabaya akan kembali menggelar pertunjukan drama peristiwa perobekan bendera Belanda tahun ini.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumen Pemkot Surabaya
Pemkot Surabaya saat menggelar pertunjukan drama peristiwa perobekan bendera Belanda tahun 2022, di depan Hotel Majapahit. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya akan kembali menggelar pertunjukan drama peristiwa perobekan bendera Belanda tahun ini.

Bertajuk "Happening Art", Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan ikut ambil bagian dalam Drama kolosal Refleksi Perobekan Bendera 2023 tersebut.

Rencananya, drama kolosal ini akan digelar di Jalan Tunjungan, tepat di depan Hotel Majapahit pada Minggu (17/9/2023). Dimulai pukul 15.00 WIB, pertunjukan tersebut terbuka untuk umum.

Nantinya, pertunjukan ini akan mereka ulang peristiwa insiden di hotel tersebut yang sebelumnya dikenal sebagai Hotel Yamato.

Di tempat tersebut, terdapat peristiwa perobekan bendera Belanda (merah putih biru) menjadi bendera Indonesia (merah putih).

Insiden Hotel Yamato terjadi pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato, Surabaya. Peristiwa perobekan Belanda ini menjadi salah satu rangakaian pertempuran Arek-arek Surabaya melawan pasukan sekutu yang puncaknya terjadi 10 November 1945.

Brigadir Jenderal Mallaby, sebagai salah satu pimpinan dari pihak sekutu tewas akibat perisitiwa tersebut.

Untuk mengingat perjuangan para pahlawan, Presiden Soekarno melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mengungkapkan sejumlah persiapan jelang gelaran tersebut.

"Persiapan acara Refleksi Perobekan Bendera 2023 telah berjalan 90 persen," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Kota Surabaya, Herry Purwadi dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (15/9/2023).

Acara ini akan melibatkan komunitas sejarah, hingga sejumlah instansi terkait.

"Ada dari teman-teman komunitas seni, pegiat sejarah, siswa-siswi, mahasiswa, dan masyarakat umum yang telah berkoordinasi dengan komunitas, untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut," ujar Herry.

Teknisnya sedikit berbeda dengan refleksi di 2022. Tahun sebelumnya, drama perobekan bendera dilakukan di sepanjang Jalan Tunjungan hingga ke area Hotel Majapahit.

Tahun ini, refleksi akan dipusatkan di depan Hotel Majapahit.

"Nggak sampai depan Gedung Siola. Kalau tahun kemarin memang sampai depan Siola," Herry menuturkan.

Untuk tahun ini, peran Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi juga akan bertambah. Apabila sebelumnya hanya memerankan satu karakter, tahun ini Wali Kota Eri Cahyadi akan memerankan Presiden RI ke-1 Ir Soekarno dan Residen Soedirman alias Jendral Soedirman.

Masyarakat di Kota Pahlawan bisa hadir menyaksikan pertunjukan Refleksi Perobekan Bendera 2023 di depan Hotel Majapahit. Agar suasana peristiwa perobekan bendera semakin terasa seperti masa kemerdekaan, warga yang ingin menyaksikan diimbau untuk menggunakan pakaian khas tempo dulu.

"Supaya suasananya itu bisa mengena. Misal, pengunjung bisa menggunakan kaos putih dengan celana hitam, menggunakan peci, kemudian sarung atau pakaian-pakaian lurik. Bisa juga menggunakan pakaian berwarna krem atau coklat susu," imbau Herry.

Selama acara, akses jalan akan dilakukan sistem buka tutup mulai pagi hingga sore. Mengingat, sebelum drama perobekan bendera, juga digelar parade acara peringatan HUT ke-78 TNI Angkatan Laut (AL) yang akan digelar pada minggu pagi.

"Jadi waktunya terbatas, sehingga penutupan jalan ini tidak sampai mengganggu masyarakat dan juga tenant-tenant yang ada di Jalan Tunjungan. Makanya kami bagi waktunya, nanti (parade) TNI AL pagi, setelah itu kami siang sampai sore. Insya Allah sebelum waktu magrib sudah selesai," tandas Herry.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved