Berita Viral
SOSOK dr Hizbillah Yazid yang Pimpin Operasi Anak Viral Jualan Peyek Sambil Merangkak di Surabaya
Inilah sosok dr Hizbillah Yazid yang pimpin tim dokter operasi Cyntya Afrianti, anak yang viral jualan peyek sambil merangkak di Surabaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Di sisi lain, CAA Afrianti bercerita bahwa video yang viral di medsos dipotret sekitar Maret 2023 di kawasan RSUD dr Soetomo Surabaya.
Video itu direkam oleh orang yang mengaku dari komunitas sosial.
"Video itu sudah lama," kata CAA saat ditemui di rumahnya.
Menurutnya, komunitas itu menawarkan untuk membantu keluarga CAA dengan cara memviralkan CAA melalui media sosial sehingga bisa mendapatkan bantuan.
"Awalnya ditawari, katanya biar banyak orang yang donasi, bantu," ujar CAA yang memiliki keterbatasan pada kedua kakinya ini.
Sumiyati mengakui tak mengetahui hal itu.
"Diberitahu tetangga, saya dan CAA sampai sekarang tidak berani melihat videonya, sampai segitunya, nangis saya," katanya.
5. Tak Lagi Berjualan Peyek
Menurutnya, pekerjaan tersebut tak lagi dilakukan.
Sebaliknya, mereka telah membuat produksi pakaian.
"Memang kalau Hari Raya Idul Fitri, puasa, saya bikin peyek.
Awalnya jualan di rumah sakit Nginden, karena CAA terapi di RSUD Dr Soetomo, akhirnya coba-coba jualan di sana. Tapi kalau sekarang, saya ikut kerja cabut benang di konveksi," katanya.
Sumiyati bersama suaminya Andi Siswoto (49) sudah 12 tahun tinggal di Surabaya.
Ia bersama suami dan kedua anaknya memilih tinggal indekos di dekat rumah saudaranya kawasan Kendangsari Surabaya.
6. Awalnya Enggan Pindah KK Surabaya
Meski sudah lama tinggal di Kota Pahlawan, Sumiyati enggan pindah KK Surabaya.
"Karena memang tidak punya rumah, di Surabaya ini saya ngekos. Makanya, saya bingung," katanya.
Ketika CAA ingin masuk SMA Negeri, ia dimasukkan KK kerabatnya di alamat Jalan Kendangsari Gang Lebar Surabaya pada Agustus 2022.
Sementara Sumiyati bersama suami dan anak nomor tiga, administrasi kependudukannya masih berstatus warga Mojokerto.
"Karena belum satu tahun masuk KK Surabaya, CAA tidak diterima SMA Negeri. Akhirnya itu ditawari sama Pak Lurah sekolah PKBM paket C (Januari 2023), tapi CAA menolak, tidak mau bersekolah. Kalau sekarang CAA sudah mau sekolah kejar Paket C," katanya.
Seiring berjalannya waktu, Sumiyati pun ingin pindah KTP dan KK Surabaya.
Inisiatif itu muncul karena melihat kondisi suaminya yang sakit dan membutuhkan banyak biaya pengobatan.
Akhirnya ia memutuskan pindah KK Surabaya dengan menumpang alamat saudaranya di Jalan Kendangsari.
Setelah itu, CAA pun lantas ditarik masuk ke dalam KK Sumiyati yang diterbitkan pada 26 Juni 2023.
"Pindah Surabaya biar kalau berobat tidak jauh-jauh ke Mojokerto.
Kemudian juga pindah KK Surabaya biar CAA bisa masuk ke sekolah negeri. Karena di Surabaya ini apa-apa gratis," katanya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.