Kekejaman Oknum Paspampres

KETAKUTAN Korban Seperti Imam Masykur yang Diculik dan Diperas Oknum TNI Saat Telepon Hotman Paris

Terungkap ketakutan para korban seperti Imam Masykur yang diperas oknum TNI, satu diantaranya oknum Paspampres Praka Riswandi Manik.

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta/istimewa
23 pengacara dikomando Hotman Paris siap mendampingi keluarga Imam Masykur untuk mencari keadilan. 

"Mereka tertunduk dan menangis, 'maafkan saya'. Ya ketiganya menangis, semuanya saya periksa, dan menangis semuanya, tapi saya tidak terpengaruh (dengan pengakuan ketiganya)," pungkas Sudirman.

Korban Lain Dicambuk hingga Disetrum

Ternyata Imam Masykur bukan korban pertama oknum Paspampres Praka Riswandi Manik. Ini pengakuan korban lainnya.
Ternyata Imam Masykur bukan korban pertama oknum Paspampres Praka Riswandi Manik. Ini pengakuan korban lainnya. (kolase serambinews/istimewa)

Sebelumnya, korban lain ZF (33), warga Sawang, Aceh Utara mengaku masih sangat trauma dengan kejadian yang menimpanya.

“Sampai sekarang saya belum berani balik ke Jakarta bang. Trauma kali saya,” katanya aaat ditemui di salah satu warung kopi di Banda Aceh, Senin (28/8/2023), .

ZF lalu menceritakan pengalaman pahit yang dia alami.

ZF mengaku ditangkap dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri, April 2023. Saat itu ia sedang berjualan di tokonya, kawasan Bekasi.

“Saya ditangkap jam 2 siang (14.00 WIB), bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri,” kenangnya.

ZF menyebutkan, ada empat orang yang datang ke toko tempat ia berjualan.

Satu menggunakan baju polisi dilengkapi senjata api yang disebutnya sebagai Praka RM, dan tiga lainnya menggenakan kemeja putih. Semuanya menggunakan masker.

“Mereka mengaku dari polisi, dan saat berada di mobil, mereka mengaku dari Polda,” sebut ZF.

Saat datang ke tokonya, hal pertama yang dilakukan keempat orang tersebut adalah mengamankan handphone, uang di dalam laci toko termasuk di dalam celana, dan barang-barang berharga lainnya.

Mobil lalu bergerak dan sekitar 2 kilometer mobil berhenti.

Ia dan seorang warga Aceh lainnya diperintahkan membuka baju. Mata mereka kemudian ditutup dan diperintahkan tidur di bagasi belakang.

“Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh,” ungkap ZF.

Ketiga orang itu juga disuruh membuka baju dan matanya ditutup. Lalu diperintahkan tidur di bagasi bersama dua orang lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved