Kekejaman Oknum Paspampres
KETAKUTAN Korban Seperti Imam Masykur yang Diculik dan Diperas Oknum TNI Saat Telepon Hotman Paris
Terungkap ketakutan para korban seperti Imam Masykur yang diperas oknum TNI, satu diantaranya oknum Paspampres Praka Riswandi Manik.
SURYA.CO.ID – Terungkap ketakutan para korban seperti Imam Masykur yang diperas oknum TNI, satu diantaranya oknum Paspampres Praka Riswandi Manik.
Para korban ini menelepon Hotman Paris Hutapea settelah sang pengacara kondang ini membuat pengumuman di akun Instagramnya, bagi siapa saja yang merasa menjadi korban oknum TNI untuk melapor padanya.
Tak ayal, banyak sekali telepon yang masuk ke Hotman Paris, bahkan ada yang langsung menemuinya.
Hanya saja, karena ketakutan, para korban ini tidak berani mengungkapkan identitasnya kepada Hotman Paris.
"Saya sudah posting di Instagram saya, para korban-korban agar datang juga. Tapi, ya, semuanya pada takut," kata Hotman di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (5/9/2023).
Baca juga: DAFTAR 23 Pengacara Keluarga Imam Masykur: Ada Hotman Paris, Desak Oknum Paspampres Dihukum Setimpal
"Ada, pada telepon. Tapi, enggak mau ngomong (sebut) namanya. Hanya ngomong, 'Saya juga korban', ada yang datang, telepon kebanyakan," ungkap Hotman lagi.
Untuk diketahui, Imam merupakan korban penculikan, pemerasaan, dan penganiayaan oleh tiga anggota TNI.
Korban dibuang dan ditemukan tewas di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.
"Katanya ini oknum sudah, apa, sudah melakukan... apa, banyak toko-toko begitu. Kalau enggak, enggak dikasih duit, digituin, gitu lho," tutur Hotman yang menyampaikan pengakuan orang tak dikenal tersebut.
Namun, dari kebanyakan korban yang menghubunginya, tidak ada satu pun yang mengungkapkan identitas karena ketakutan.
"Tapi, pada enggak berani. Mungkin masih ada pelaku lain," ucap Hotman.
Kemudian, Hotman mempertanyakan tentang pengawasan dari kepolisian apabila pengakuan orang tak dikenal ini benar-benar terjadi.
"Yang kita tidak mengerti, ini sepertinya praktik oknum ini sudah lama dan terbuka. Kok enggak ada pengawasan?" tutur Hotman.
Dia menduga bahwa praktik oknum TNI yang menculik, memeras, dan menganiaya korban sudah berlangsung sejak lama.
"Sudah lama, terbuka, dan di depan toko begitu bisa dijemput, digebukin, kok enggak ada pengawasan? Pasti kan dalam gaya hidup orang ini kelihatan. Dari mana duitnya? Itu yang saya selalu pertanyakan," pungkas Hotman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.