Bayi Tertukar di Bogor
IMING-IMING RS Sentosa Tak Pengaruhi Dian dan Siti, Buat Laporan Meski Dijanjikan Sekolah Gratis
Pada detik-detik ibu Dian dan Siti bertekad melaporkan RS Sentosa, kedua orang tua bayi itu sempat mendapat iming-iming.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Pada detik-detik ibu Dian dan Siti bertekad melaporkan RS Sentosa ke pihak kepolisian atas kejadian bayi tertukar, rupanya kedua orang tua bayi itu sempat mendapat iming-iming.
Setelah proses mediasi yang mengalami jalan buntu, ibu Dian dan Siti melalui kuasa hukumnya, melaporkan RS Sentosa Bogor ke pihak kepolisian, Jumat (1/9/2023).
"Akhirnya memang hari ini kami akan membuat laporan kepolisian dan juga memang sudah permintaan dari klien kami," kata Rusdy Ridho sebelum memasuki gedung Satreskrim Polres Bogor.
"Dan juga ini akan membuat laporan Kepolisian, dari pihak Ibu D juga seperti itu," kata Rusdy Ridho, melansir Tribunnews.
Baca juga: TUNTUTAN Keluarga Bayi Tertukar di Bogor saat Laporkan RS Sentosa ke Polisi, Tolak Jaminan Kesehatan
Meski proses mediasi tidak menemukan kata sepakat, pihaknya selaku kuasa hukum korban sangat beritikad baik jika terjadi perdamaian antara pihaknya dan pihak rumah sakit.
Namun, kata dia, upaya hukum tetap akan dilakukan sesegera mungkin.
"Namun kami juga akan menempuh sesegera mungkin, akan menempuh upaya-upaya hukum terkait kejadian yang terjadi yang mana kami Ibu S dan Ibu D sebagai korban," kata Binsar Aritonang.
Meski begitu, dia mengaku bahwa pihaknya masih tetap terbuka jika akan dilakukan mediasi kembali di kemudian hari.
Baca juga: CERITA SEDIH Kelahiran Bayi Tertukar di Bogor: Butuh 1,5 Tahun Hamil, Ayah Meninggal Jelang Lahir
RS Sentosa Janjikan Sekolah Gratis untuk Anak Ibu Dian dan Siti
Harapan RS Sentosa Bogor untuk tidak dilaporkan ke pihak kepolisi oleh ibu Dian dan Siti pun pupus.
Kedua orang tua bayi tertukar itu telah bertekad melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
RS Sentosa meminta maaf dan menyesali peristiwa ini sampai terjadi di rumah sakitnya.
Bahkan RS Sentosa mengaku bakal memberikan support berupa jaminan kesehatan hingga pendidikan gratis sampai SMA kepada dua bayi yang tertukar tersebut.
"RS Sentosa dengan tulus menyampaikan permintaan maaf yang mendalam atas kasus yang terjadi di lingkungan rumah sakit,"
"Sebagai wujud tanda kasih kami kepada kedua Ananda, kami memberikan tanda kasih kepada anak A dan B untuk diberikan support bagi kesehatannya jika diperlukan dan memberikan beasiswapendidikan hingga pendidikan SMA kepada A dan B," tulis RS Sentosa dikutip dari Instagramnya, Rabu (30/8/2023).

Lewat akun Instagramnya, RS Sentosa mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.
RS Sentosa pun mengunggah foto-foto perjalanan mencari tahu kebenaran bayi tertukar.
"Perjalanan kasus bayi tertukar dan tindakan rumah sakit," tulis RS Sentosa.
"Proses pelaporan keluarga Ibu A (Siti Mauliah) pada salah satu karyawan RS di rumah karyawan tersebut pada hari Jumat 19 Mei 2023, selanjutnya karyawan tersebut melaporkan kepada managemen Rumah Sakit pada hari Sabtu 20 Mei 2023," tulisnya.
Saat itu RS Sentosa mengaku langsung merespon pelaporan tersebut. Hingga pada 23 Mei 2023 dibuatkan Tim Investigasi.
RS Sentosa pun melampirkan foto ketika koordinasi bersama pihak manajemen.
Pada tanggal 24 Mei 2023, perwakilan RS Sentosa terlihat mendatangi rumah DIan untuk mengundang keluarga menghadiri pertemuan dengan manajemen RS dan keluarga Siti Mauliah.
RS Sentosa juga melampirkan foto pertemuan dengan keluarga Siti Mauliah pada tanggal 25 Mei 2023 dan 31 Mei 2023.
Pertemuan selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2023 bersama keluarga Siti Mauliah didampingi pengacara.
Baca juga: IMBAS Bayi Tertukar, RS Sentosa Bogor Pasrah Jika Dilaporkan Ibu Dian dan Siti, tapi Ungkit Satu Hal
Pertemuan itu menyepakati akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni tes DNA yang difasilitas RS Sentosa.
"Proses pemeriksaan pertama dilakukan berupa pencocokan golongan darah pada tanggal 31 Mei 2023 dan tes DNA pada 27 Juni 2023,"
"Hasil pemeriksaan tes DNA Ibu A dan bayi ternyata tidak sesuai disampaikan pada 10 Juli 2023 di RS Sentosa," tulisnya.
Saat itu pemeriksaan tes DNA belum dilakukan kepada Dian karena bayi yang diasuhnya tidak bisa karena kruang sehat.
RS Sentosa juga mengunggah foto ketika berkoordinasi dengan polisi, Dinas Kesehatan Bogor, Puskesmas, Komite Nasional Keselamatan Pasien, hingga Dinkes Kab dan Dinkes Provinsi pada 14 Agustus 2023.
Besaran Ganti Rugi RS Sentosa
Besaran biaya ganti rugi kasus bayi tertukar di Bogor oleh pihak RS Sentosa saat ini ramai jadi perbincangan publik.
Pasalnya, ganti rugi yang ditawarkan pihak rumah sakit kepada para korban dianggap terlalu ringan.
Bahkan pengacara kondang Hotman Paris mencecar habis-habisan Direktur RS Sentosa, Margareth Kurnia, terkait hal ini.
Hal ini dilakukan Hotman dalam acara Hotroom Metro TV, Kamis (31/8/2023)
Dalam cara tersebut tampak hadir kuasa hukum salah satu korban, Rusdy Ridho, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemenppa, Nahar, dan tentunya Direktur RS Sentosa, Margareth Kurnia.
Dalam acara itu, pengacara kawakan ini menanyakan biaya ganti rugi pada kuasa hukum Dian, Rusdy Ridho.
"Saya pengin tahu angkanya aja deh (biaya ganti rugi)," tanya Hotman lagi.
"Menurut Bang Hotman, berapa nominal yang layak?" tanya balik Rusdy.
"Kalau saya mah triliunan," ujar Hotman.
"Mungkin (pihak korban mengajukan gugatan) triliunan juga (ke RS Sentosa)," kata Rusdy Ridho.
Tapi di Indonesia, Hotman berharap tidak begitu.
"Nilai kemanusiaan di Indonesia enggak setinggi di luar negeri sana, makanya semua orang pakai asuransi," kata Hotman.
Hotman rupanya membandingkan kasus bayi tertukar tersebut dengan kasus yang terjadi di Amerika Serikat.
"Rumah sakit sudah mengakui bahwa ada malpraktik di kalangan bawahannya.
Undang-undang udah tegas tindakan bawahan adalah tanggung jawab majikan.
Kalau ini terjadi di Amerika itu sudah triliunan.
Hukum kita ada kerugian materiil dan immaterial," ungkap Hotman Paris.
Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemenppa, Nahar memberikan tanggapan soal usulan Hotman Paris terkait biaya ganti rugi triliunan dari rumah sakit ke korban bayi tertukar.
Ganti rugi tersebut harusnya berlandaskan pada kepentingan anak semata.
"Apakah anda mendukung kalau si ibu menuntut ganti rugi yang besar? atau anda mendukung pihak rumah sakit yang hanya menawarkan ganti rugi fasilitas kesehatan gratis?" tanya Hotman Paris.
"Kami indikatornya adalah kepentingan anak," kata Nahar.
"Menurut anda tawaran dikasih berobat gratis itu masuk akal enggak?" tanya Hotman lagi.
Pakar Kesehatan Wahyu Andrianto mengatakan bahwa kesabaran yang telah diberikan Siti Mauliah sudah terlalu banyak.
"Menurut saya kesabarannya sudah cukup lama yah, ini kan kasus sudah setahun lebih seharusnya ada penyelesaian secara segera," kata Wahyu.
"Tadi kan udah ada kesepakatan mau mendiskusikan lagi. Yang pantas itu kebutuhan anak, tidak hanya fisik tapi psikis juga," ujar Nahar.
Enggan menerima jawaban standar dari Kemenppa tersebut, Hotman mendebat Nahar.
Menurut Hotman, harusnya pihak rumah sakit memberikan ganti rugi senilai fantastis untuk para korban.
"Jadi bapak sebagai pejabat, kalau ibu ini menuntut ganti rugi yang sangat besar itu masuk akal?" tanya Hotman Paris.
"Diukur sesuai dengan kebutuhan," jawab Nahar.
"Tidak bisa pak, kalau kerugian immateriil tidak bisa diukur dengan kebutuhan berapa susunya, berapa bayinya, bajunya. Konsep kerugian immateriil itu adalah sanksi kalau kita lalai, tidak dihitung uang itu berapa," ungkap Hotman Paris.
"Nanti ukurannya seberapa mampu, mudah proses pengalihan hak asuh ini bisa dilaksanakan. Kalau tidak makanya perlu dukungan ahli, konsultasi," ucap Nahar.
Pihak rumah sakit masih belum bisa mengiyakan usulan dari Hotman Paris soal ganti rugi fantastis tersebut.
"Kami mengharapkan, karena ini kasus kemanusiaan, bisa diselesaikan dengan kekeluargaan," ungkap Margaretha Kurnia.
"Ada tawaran apakah Rp100 miliar atau Rp200 miliar?" tanya Hotman.
"Kami belum bisa, nanti kuasa hukum dan perlu dibicarakan lebih lanjut lagi," jawab Margaretha.
Bayi Tertukar di Bogor
RS Sentosa Bogor
Keluarga Bayi Tertukar di Bogor Laporkan RS Sentos
Ganti Rugi Bayi Tertukar
surabaya.tribunnews.com
Ingat Dian Ibu Bayi Tertukar di Bogor? Setelah Bayinya Kembali Kini Justru Sedih, Singgung Ketulusan |
![]() |
---|
DALIH Dian soal Penyakit Daanish Usai Diserahkan Padanya, Siti Mauliah Sebut Anak Asuhnya Rindu |
![]() |
---|
KONDISI Memilukan Siti Mauliah usai Bayi Tertukar di Bogor Diserahkan ke Orang Tua Kandung |
![]() |
---|
BEDA Kondisi Bayi Tertukar di Bogor Usai Diserahkan Orangtua Kandung: Daanish Masuk RS, El di Sini |
![]() |
---|
IMBAS Perkara Bayi Tertukar di Bogor Setahun, Siti Mauliah Harus Datangi Psikolog: Kami Terganggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.