BIODATA Soleman Ponto Eks Kepala BAIS yang Beber Peran Oknum Tentara dalam Penjualan Obat Ilegal

Inilah profil dan biodata Soleman Ponto eks Kepala BAIS yang bongkar peran oknum tentara dalam kasus penjualan obat ilegal.

kolase Tribunnews dan Kompas.com
Soleman Ponto Eks Kepala BAIS (kiri) dan ilustrasi obat ilegal (kanan). Soleman Ponto Eks Kepala BAIS Beber Peran Oknum Tentara dalam Penjualan Obat Ilegal. Simak biodatanya. 

SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Soleman Ponto eks Kepala BAIS yang bongkar peran oknum tentara dalam kasus penjualan obat ilegal.

Diketahui, penjualan obat ilegal yang dilakukan warga Aceh mendadak jadi sorotan.

Hal ini berawal dari kasus pembunuhan Imam Masykur, pemuda aceh yang dianiaya hingga tewas oleh 3 oknum TNI.

Disinyalir Imam Masykur terlibat penjualan obat terlarang melalui toko kosmetiknya.

Hal itu diduga diketahui oleh 3 pelaku yang kemudian dan menculik korbanuntuk memeras keluarga Imam.

Lalu muncul fakta lain, disebutkan bahwa ada banyak anak Aceh di Jakarta yang sebenarnya terjerat obat ilegal.

Hal tersebut dibenarkan oleh Soleman Ponto saat pembawa acara menyebutkan soal pernyataan Anggota Komisi III DPR-RI, Nasir Djamil.

"Bahkan sampai anggota DPR Dapil Aceh, Nasir Djamil juga menyebut ya pak banyak anak muda Aceh yang merantau di Jakarta terjerat dalam bisnis peredaran obat ilegal ini, artinya sudah sejak lama," sebut Host.

Baca juga: KAPAN SIDANG Kasus Imam Masykur Digelar? Bakal Ungkap Fakta Dugaan Penjualan Obat Ilegal di 60 Toko

"Iya Betul," sahut Soleman Ponto dalam wawancara langsung yang ditayangkan kanal YouTube Metro TV.

Bahkan menurutnya, bisnis obat ilegal ini memiliki jaringan yang sangat besar dan berdiri sejak lama.

"Yang pasti ini sudah lama, artinya jaringan sudah ada sejak lama karena tidak mungkin dia dibesarkan dari kecil lama-lama menjadi bukit itukan, ketika mereka dapat kesempatan, dia menyebar-nyebar ya inilah jadinya," sambungnya. 

Tak hanya itu, Soleman juga mengungkap cara kerja para sindikat jaringan penjual obat ilegal ini di Jakarta, dimana ada peran seorang bos besar.

Kemudian merekrut para perantau asal Aceh yang mengalami kesulitan ekonomi.

Kalau sudah masuk pada sistem itu, sambung Soleman Ponto, di siniliah peran tentara menjadi tukang tagih jika mereka tidak memberikan setoran dari hasil penjualan.

"Kalau sudah masuk di sistem itu, penagihan inilah yang menyangkut si tentara ini menjadi tukang tagih, kalau yang penjual ini tidak mau membayar," imbuhnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved