Kecelakaan Bus di Ngawi

SOSOK Pemilik Bus Sugeng Rahayu dan Bus Eka yang Tabrakan Maut di Ngawi, Berikut Lika-Liku Bisnisnya

Ini lah sosok Setyaki Sasongko, pemilik bus Sugeng Rahayu W 7572 UY yang terlibat kecelakaan dengan bus Eka S 7551 US di Jalan Raya Ngawi-Maospati

Editor: Musahadah
Istimewa Polres Ngawi
Foto usai Bus Eka vs Sugeng Rahayu mengalami kecelakaan di Ngawi, Kamis (31/8/2023). Berikut kesaksian Sri Utami, salah satu korban selamat. 

Fendi mendirikan PO bus Eka dan Mira sejak 1971.

Sebelum diberi nama Eka dan Mira, Fendi Haryanto medirikan PO Flores dan PO Surya Agung.

PO bus asal Mojokerto, Jawa Timur ini pun melayani kelas ekonomi (PO Flores) dan ekonomi AC (PO Surya Agung).

Namun sayangnya pada tahun 1981, PO Flores yang terkenal karena kencang (banter) mengalami kecelakaan ditabrak kereta api dan menimbulkan banyak korban jiwa.

Oleh karena itu, PO Flores dibatasi trayeknya dan penumpang pun mulai berkurang.

Untuk mengatasi hal tersebut, PO Flores membuat PO Eka dan Mira untuk mengisi rute Surabaya - Solo yang dihentikan trayeknya.

Nama Eka dan Mira ini sebenarnya mengambil dari nama anak kandung Fendi.

PO Eka biasanya diberangkatkan dari Surabaya pagi sampai sore sedangkan PO Mira memiliki jadwal keberangkatan dari sore hingga pagi.

Pada 1992, manajemen menjual PO Flores dan Surya Agung untuk meremajakan armada PO Eka dan Mira.

Awalnya, PO Eka dan Mira bermain di kelas ekonomi, namun pada 1993, PO Eka disiapkan untuk masuk kelas Patas (Cepat Terbatas) dan sekarang dikenal dengan Eka Cepat.

Sedangkan PO Mira tetap di kelas Ekonomi dan sekarang menjadi AC Tarif Biasa (ATB).

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, PO Eka Cepat memiliki kelas yang di atas ekonomi, bisa dilihat dari susunan kursi penumpang di kabin bus.

“Kalau bus-bus Patas di Jawa Timur sudah pasti susunannya dua kanan dan dua kiri (2-2). Sedangkan ATB susunan kursinya 3-2,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Selain itu, Dimas mengatakan pengemudi dari PO Eka dan Mira memang terkenal kencang.

Rata-rata pengemudinya memang kencang, tapi tidak semuanya.

Untuk pilihan bodi bus, PO Eka dan Mira bisa dibilang memakai bodi dari berbagai karoseri.

Sebut saja Laksana, Morodadi Prima, Tentrem, dan Adiputro. Begitu juga pilihan model sasis yang digunakan juga beragam.

“Untuk yang ATB biasanya memakai bus besar mesin depan. Sedangkan untuk Patas, memakai sasis bus besar bermesin belakang,” kata Dimas.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Pemilik PO Bus Sugeng Rahayu yang Dulu Bernama Sumber Kencono?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved