Berita Viral

NASIB KORBAN Lain Tak Seperti Imam Masykur, ZF Disekap Praka Riswandi Manik Belasan Jam, Kini Trauma

Imam Masykur bukan satu-satunya korban kekejian Praka Riswandi Manik. Ada satu korban lain, namun tak bernasib serupa.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
NASIB KORBAN Lain Tak Seperti Imam Masykur, ZF Disekap Praka Riswandi Manik Belasan Jam, Kini Trauma 

SURYA.CO.ID - Imam Masykur bukan satu-satunya korban kekejian Praka Riswandi Manik. Ada satu korban lain, namun tak bernasib serupa.

Praka Riswandi Manik tak hanya menculik dan membunuh Imam Masykur, pemuda Aceh yang disebut berjualan kosmetik di Jakarta.

Korban lain yang juga disekap Praka Riswandi Manik dkk adalah ZF.

ZF adalah korban sebelum Imam Masykur yang pernah disekap Praka Riswandi Manik selama 12 jam dan disiksa hingga trauma.

Baca juga: SOSOK Kakak Ipar Oknum Paspampres yang Bantu Penculikan Imam Masykur, Mau Memeras tapi Kelewatan

Melansir Serambi News, hal itu seperti yang disampaikan langsung oleh ZF saat diwawancarai, Selasa (29/8/2023).

“Sampai sekarang saya belum berani balik ke Jakarta bang. Trauma kali saya,” katanya.

ZF lalu menceritakan pengalaman pahit yang dia alami. ZF mengaku ditangkap dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri, April 2023. Saat itu ia sedang berjualan di tokonya, kawasan Bekasi.

“Saya ditangkap jam 2 siang (14.00 WIB), bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri,” kenangnya.

ZF menyebutkan, ada empat orang yang datang ke toko tempat ia berjualan. Satu menggunakan baju polisi dilengkapi senjata api yang disebutnya sebagai Praka RM, dan tiga lainnya menggenakan kemeja putih. Semuanya menggunakan masker.

“Mereka mengaku dari polisi, dan saat berada di mobil, mereka mengaku dari Polda,” sebut ZF.

Saat datang ke tokonya, hal pertama yang dilakukan keempat orang tersebut adalah mengamankan handphone, uang di dalam laci toko termasuk di dalam celana, dan barang-barang berharga lainnya.

Imam Masykur disebut simpan rahasia dan sudah diintai oleh pelaku sejak lama.
Imam Masykur disebut simpan rahasia dan sudah diintai oleh pelaku sejak lama. (Kolase Surya.co.id)

Mobil lalu bergerak dan sekitar 2 kilometer mobil berhenti. Ia dan seorang warga Aceh lainnya diperintahkan membuka baju. Mata mereka kemudian ditutup dan diperintahkan tidur di bagasi belakang.

“Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh,” ungkap ZF.

Ketiga orang itu juga disuruh membuka baju dan matanya ditutup. Lalu diperintahkan tidur di bagasi bersama dua orang lainnya.

“Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan,” kenang ZF.

Baca juga: Pesan Imam Masykur Bikin Merinding Sebelum Oknum Paspampres Menculik dan Menyiksanya

Praka Riswandi Manik Sejak Lama Pantau Komunitas Imam Masykur

Saat ini, oknum Paspampres yang melakukan pembunuhan terhadap Imam Masykur, sudah diamankan oleh Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.

Mereka adalah, Praka Riswandi Manik, Praka HS, dan Praka J.

Ketiga pelaku pembunuhan Imam Masykur itu sempat menjalani pemeriksaan.

Hasilnya, ketiga pelaku membenarkan adanya aksi penculikan yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

Baca juga: PERINTAH TEGAS KASAD Jenderal Dudung Soal Oknum Prajurit TNI Pembunuh Imam Masykur: Seberat-beratnya

Menurut Kolonel CPM Irsyad, ketiga pelaku disebut tidak mengenal korban begitu detail. Mereka hanya tahu sekilas informasi tentang Imam Masykur.

Berdasar penjelasan pelaku, Imam Masykur tergabung dalam sebuah komunitas kosmetik yang berisi orang Aceh.

Komunitas tersebut telah dipantau sejak lama oleh ketiga pelaku.

"Mereka ini semua satu angkatan, latar belakangnya orang-orang dari Aceh yang sama-sama berada di Jakarta," kata Irsyad, melansir Tribun Bogor.

Sehingga, kata Irsyad Hamdie, ketiga pelaku itu merlakukan penculikan dan perencanaan secara bersama dan terencana.

"Mereka memang tidak mengenal detail korban, tapi mereka mengetahui korban ini anggota komunitas orang-orang Aceh," tuturnya.

Meski tidak saling mengenal, namun para pelaku sudah memantau korban dari komunitas yang menaungi mereka.

"Jadi tahu apa kegiatannya mereka tahu, sehingga mereka melakukan kejahatan tersebut. Komunitas orang penjual kosmetik," beber Kolonel CPM Irsyad.

Meski begitu, ia masih mendalami jenis obat apa yang dijual oleh Imam Masykur di toko kosmetiknya tersebut.

"Kami dalami lagi korban ini apa saja jualan obat terlarangnya. Masih dalam tahap penyelidikan," ungkapnya lagi.

Untuk mengungkap kasus ini, pihaknya juga telah memeriksa delapan orang saksi.

Di antarannya keluarga, korban selamat, dan warga sekitar toko kosmetik.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved