Berita Gresik

Ecoton Berkeliling Sekolah di Gresik, Ajak Siswa Kurangi Penggunaan Sampah Plastik Sekali Pakai

Rafika menambahkan, mikroplastik merupakan remahan atau hasil pecahan plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Para siswa SMA Muhammadiyah 10 Gresik mengamati kandungan air melalui mikroskop, Rabu (30/8/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton Foundation), mengadakan pameran edukasi tentang bahaya mikroplastik dan pameran zero waste school di SMA Muhammadiyah 10 Gresik, Rabu (30/8/2023).

Mohammad Alaika Rahmatullah dari divisi edukasi Ecoton Foundation mengatakan, pameran ini untuk meningkatkan kesadaran pelajar dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan berpartisipasi dalam penerapan zero waste school.

Selama ini, banyak lingkungan sekolah masih menggunakan plastik sekali pakai yang berdampak pada overload di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebab, dampaknya bisa menyebabkan gangguan pada lingkungan dan manusia akibat kontaminasi mikroplastik.

"Maka, kita melakukan pameran zero waste school secara rutin selama bulan Agustus, dengan momentum kemerdekaan, kita lakukan kampanye ke sekolah-sekolah," kata Alaika.

Dari kegiatan pameran zero waste school, diharapkan lebih banyak pelajar dan wali murid bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. "Wali murid juga mengetahui dampak bahaya mikroplastik kepada kesehatan manusia sekaligus memerdekakan lingkungan dari polusi sampah plastik," katanya.

Sementara peneliti mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti mengatakan, dalam pameran zero waste school, Ecoton menjelaskan mengenai mikroplastik dan dampak bahayanya terhadap kesehatan manusia.

Di samping itu, pelajar diajak menguji contoh air di waduk untuk identifikasi mikroplastik. Hasilnya, ditemukan partikel jenis fragmen, fiber dan filamen.

"Partikel mikroplastik filamen yang paling banyak mendominasi di waduk depan sekolah. Artinya mikroplastik ini bersumber dari kresek atau plastik-plastik tipis dan berbahaya apabila dimakan biota, kemudian masuk ke rantai makanan, sehingga akan terkontaminasi ke tubuh manusia," kata Rafika, yang juga Kepala Laboratorium Ecoton.

Rafika menambahkan, mikroplastik merupakan remahan atau hasil pecahan plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter.

Selain itu, mikroplastik secara kimia memiliki rantai ikatan kimia terbuka, sehingga berpotensi mengikat polutan di sekitarnya. bahkan bahan penyusun plastiknya juga berbahaya yang mengandung senyawa kimia pengganggu hormon termasuk flat, BPA, Alkhylphenol dan senyawa perfluorinasi.

"Tidak hanya itu, mikroplastik juga dapat berpotensi menyebabkan penyakit kanker pada manusia," katanya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved