Berita Viral

UPDATE Bayi Tertukar di Bogor Bakal Jalani Tes DNA, Ibu B Jalin Kesepakatan dengan Siti

Ibu B yang awalnya menolak untuk melakukan tes DNA sebagai pembuktian bahwa anaknya memang tertukar dengan Siti setelah melahirkan di RS Sentosa Bogor

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Update bayi tertukar di Bogor kini bakal jalani tes DNA pekan depan di RSCM. 

SURYA.CO.ID - Kabar terbaru mengenai kasus bayi tertukar di Bogor kini agaknya mulai menemukan titik terang.

Ibu B yang awalnya menolak untuk melakukan tes DNA sebagai pembuktian bahwa anaknya memang tertukar dengan Siti setelah melahirkan di RS Sentosa Bogor, kini mau menuruti permintaan tersebut.

Ibu B juga tidak meminta seluruh bayi yang lahir pada tanggal yang sama ikut melakukan tes DNA.

Meski begitu, Ibu B melalui kuasa hukumnya mengaku tak mau melakukan tes DNA di RS Sentosa Bogor.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Ketua Tim Bedah Bayi Kembar Siam RSSA Kota Malang : Bukan yang Pertama

Sebagai gantinya, Ibu B ingin melakukan tes DNA di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM.

Melansir Tribun Jateng, rencananya tes DNA itu akan dilakukan pada pekan depan. Tepatnya pada tanggal 21 Agustus 2023 di RSCM.

"Dari upaya Polres Bogor yang sudah dilakukan, pihak kepolisian dan rumah sakit akan segera melakukan tes DNA," kata Iptu Desi Triana.

Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho, juga mengonfirmasi bahwa Pasien B telah setuju untuk menjalani tes DNA dan mengharapkan bahwa ini akan membawa kejelasan dalam kasus ini.

"Saya kira lebih cepat lebih baik agar semuanya menjadi jelas," ungkap Rusdy.

Meskipun Pasien B bersedia menjalani tes DNA, ada keputusan mengejutkan bahwa ia ingin melakukan tes DNA di RSCM, Jakarta.

"Sudah dikabarkan juga kepada saya bahwa tes DNA akan dilakukan di RSCM. Surat yang masuk kepada kami menyebutkan bahwa tes DNA akan dilaksanakan pada tanggal 21," ungkap Rusdy.

Siti Mauliah, yang merasa anaknya tertukar, menyatakan keinginannya untuk tetap menjalin silaturahmi dengan Pasien B jika benar anak mereka tertukar.

"Kalau misalnya ini benar bahwa anak kita tertukar, kita telah merawat masing-masing bayi dengan tulus. Mudah-mudahan kita tetap bersilaturahmi dan saling kunjung mengunjung," kata Siti.

Dia menyambungkan bahwa mereka berdua telah dengan tulus merawat anak yang tertukar tersebut.

Kasus bayi tertukar kini menemui titik terang setelah terduga ibu bersedia melakukan tes DNA
Kasus bayi tertukar kini menemui titik terang setelah terduga ibu bersedia melakukan tes DNA (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, menegaskan bahwa kasus ini harus ditangani dengan serius.

Ia memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk mencari solusi yang tepat, termasuk penukaran bayi kepada masing-masing orangtua sebagai solusi atas kasus ini.

Kasus bayi tertukar ini menjadi perhatian publik setelah Siti Mauliah dan Pasien B melahirkan bayi laki-laki pada tanggal 18 Juli 2022 di RS Sentosa Bogor. Namun, ketika Siti menerima bayinya, gelang yang melekat pada bayi tersebut tercantum nama Pasien B.

Kejanggalan ini membuat Siti bertanya kepada pihak rumah sakit, tetapi permintaannya ditolak. Kasus ini mengundang banyak perhatian dan mengguncang masyarakat.

Pihak RS Sentosa Bogor juga tengah berusaha mencari tahu bagaimana kasus bayi tertukar ini bisa terjadi dan dengan siapa.

Tes DNA menjadi langkah penting dalam mengungkap kebenaran dan mengembalikan bayi-bayi ke orangtua yang sah.

Dalam kronologi kasus ini, keluarga dari pasangan suami istri M Thabrani (52) dan Siti Maulia (37) melaporkan pihak rumah sakit ke polisi atas kasus bayi tertukar yang terjadi pada tanggal 18 Juli 2022.

Peristiwa ini baru diketahui secara resmi oleh rumah sakit pada Mei 2023, atau 11 bulan setelah kejadian.

Kedua ibu dari dua bayi laki-laki yang baru dilahirkan saat itu akhirnya dipanggil untuk dilakukan tes DNA.

Sedangkan pasien B warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor, tidak pernah mau datang dan tidak bersedia untuk tes DNA.

Kini, RS Sentosa Bogor sedang berupaya menelusuri bagaimana bayi-bayi tersebut bisa tertukar dan dengan siapa.

Baca juga: TITIK TERANG Bayi Tertukar di Bogor, Terduga Ibu Kini Mau Tes DNA, Kapan Jadwalnya? Ini Kata Polisi

Nasib Perawat RS Sentosa Bogor

Setelah mendapat sanksi berupa surat peringatan (SP) dari RS Sentosa Bogor, perawat yang berjaga saat bayi yang dilahirkan Siti Mauliah lahir pada Juli 2022 silam, juga harus berurusan dengan hukum. 

Perawat RS Sentosa Bogor ini sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor. 

Ada tujuh perawat yang mengetahui atau menangani kelahiran bayi di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor yang diperiksa polisi pada Rabu (16/8/2023). 

Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako menjelaskan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah pihaknya melakukan investigasi internal.

Hasilnya, ada dugaan kelalaian dari pihak perawat.

Setelah itu, polisi kemudian memanggil para perawat rumah sakit ke kantor unit Reskrim Polres Bogor.

"Surat permintaan keterangan dari kepolisian memang sudah dari beberapa hari lalu. Jadi sekarang kita harus hadir supaya peristiwa ini cepat terungkap," ujar Gregg saat ditemui wartawan di depan kantor Reskrim, Rabu.

"(Pemeriksaan) ini baru permintaan keterangan terhadap 7 orang saksi, perawat dan bidan yang langsung terlibat dalam peristiwa hari itu," imbuhnya.

Dia mengatakan, para suster diundang untuk memberikan keterangan atau klarifikasi kejadian yang sesungguhnya.

Pihaknya telah menyiapkan semua dokumen pendukung permintaan keterangan untuk memperjelas kasus bayi tertukar itu.

"Dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian yang sesungguhnya. Waktu kejadian melahirkan dan pulang pada saat di rumah sakit setahun yang lalu," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Gregg, penyidik selanjutnya bakal memanggil pihak lain dari rumah sakit.

Selain itu, polisi juga tengah mendalami perihal adanya kelalaian akibat gelang dobel atau dua gelang atas nama yang sama, yaitu pasien B (penyebutan rumah sakit).

Bayi Siti dan ibu B tertukar karena pemasangan gelang ganda dengan nama yang sama alias gelang dobel.

"(Dugaan kelalaian) itu yang nanti akan didalami kepolisian," terangnya.

Sebagai informasi, kasus bayi tertukar ini dilaporkan setelah hasil tes DNA tidak identik.

Ibu Siti dan bayi tersebut berbeda. Pihak keluarga Siti kemudian melaporkan pihak rumah sakit karena tidak bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved