Berita Viral
INI TAMPANG Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman hingga Buta, Banjir Tangisan di Mapolres
Ini lah tampang AJ, wali murid yang tega ketapel guru Zaharman hingga buta. Ia akhirnya menyerahkan diri setelah 5 hari bersembunyi
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Hal itu juga diakui oleh Zaharman. Zaharman mengaku kesulitan dalam penglihatan akibat kondisi matanya. Apalagi mata sebelah kanannya sudah benar-benar tidak bisa melihat.
"Sudah tidak jelas lagi penglihatan, kalau yang kanan benar-benar hitam saja," kata Zaharman.
Selain itu, rencananya Zuharman akan dirujuk ke Palembang. Namun hal itu baru akan dilakukan setelah luka operasinya sembuh.
Dokter juga sudah menyampaikan bahwa Zaharman harus fokus dahulu sama pemulihan luka dan fokus meneteskan obat mata 4 jam sekali.
Minta AJ dihukum berat
Anak Zaharman, Ilham Mubdi mengaku cukup kaget mendengar informasi bahwa pelaku AJ menyerahkan diri.
Maka dari itu ia berharap APH bisa melakukan tugasnya dengan benar.
Sebagai anak korban, Ia menginginkan agar pelaku bisa dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah diperbuatannya terhadap ayahnya.
Mengingat sang ayah telah diubat cacat permanen oleh pelaku seperti sekarang ini.
"Tidak ada keringanan apapun, saya menginginkan agar pelaku bisa dihukum berat," kata Ilham, dikutip dari TribunBengkulu.
Ilham menceritakan bahwa sang ayah juga menderita penyakit gula darah. Oleh karena itu, ia sangat mengkhawatirkan luka yang diterima oleh ayahnya itu.
Alasannya karena luka kecil aja bisa lama sembuhnya apalagi luka seperti itu.
Selain itu, ayahnya juga terancam buta dikedua mata karena selain bola mata kanan yang diangkat pasca rusak diketapel juga bola mata sebelah kiri yang mengalami katarak.
"Makanya kita dari keluarga berharap pelaku dihukum seberat-beratnya,"tutup Ilham.
Sementara itu, Ketua PGRI Rejang Lebong, M. Amrin mengatakan aksi penganiayaan yang menimpa guru di Rejang Lebong ini hingga buta permanen telah mendapatkan aksi pengecaman dari PGRI Se-Indonesia.
Maka dari itu, ia meminta kepolisian dapat segera menuntaskannya dan menghukum berat pelaku.
Jika tidak, maka ia dapat memastikan akan ada aksi demo yang dilakukan oleh para guru.
"Benar, ini kasusnya sudah disoroti juga oleh PGRI pusat, juga PGRI Se-Indonesia mengecam aksi tersebut, kalau tindak tuntas kita akan turun melakukan aksi dijalan,"sampai M.Amrin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.