Berita Viral

INI TAMPANG Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman hingga Buta, Banjir Tangisan di Mapolres

Ini lah tampang AJ, wali murid yang tega ketapel guru Zaharman hingga buta. Ia akhirnya menyerahkan diri setelah 5 hari bersembunyi

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE TRIBUN BENGKULU
AJ, wali murid yang tega ketapel guru Zaharman hingga buta 

SURYA.CO.ID - Ini lah tampang AJ, wali murid yang tega ketapel guru Zaharman hingga buta.

AJ akhirnya menyerahkan diri ke polisi, Sabtu (5/8/2023) sekira pukul 22.45 WIB, setelah bersembunyi selama 5 hari.

Warga Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rajang Lebong itu diantar keluarga mendatangi Mapolres Rejang Lebong, Bengkulu. 

Pihak keluarga yang mengantarkan AJ ke kantor polisi pun tampak berlinang air mata saat yang bersangkutan digiring ke ruang pemeriksaan.

"Ini bukan ditangkap ya, tapi menyerahkan diri," kata salah satu keluarga AJ dilansir Tribun Bengkulu.

Dari pantauan Tribun Bengkulu di lapangan, usai mendatangi Mapolres Rejang Lebong AJ langsung dibawa ke ruang pemeriksaan.

Yakni untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.

AJ, wali murid yang ketapel Guru Zaharman menyerahkan diri
AJ (baju merah) saat menyerahkan diri di Polres Rejang Lebong, Sabtu (5/8/2023)

Adanya komunikasi pihak keluarga pelaku dan polisi

Kakak pelaku, Hendri Yanto membenarkan hal tersebut.

Hendri Yanto yang dikenal dengan panggilan Yon ini menceritakan, sang adik yakni AJ menyerahkan diri setelah adanya komunikasi antara pihak keluarga dengan kepolisian.

Pihak kepolisian menjamin akan keselamatan AJ dan hal-hal lainnya.

Maka dari itulah setelah berdiskusi, pihak keluarga menyerahkan AJ dengan kondisi sehat.

"Jadi kami menyerahkannya, dengan catatan menjamin keselamatan dan hal-hal lainnya," kata Yon, melansir dari Tribunbengkulu.com.

Memang diketahui sebelum adanya penyerahan diri ini, Tim dari Polres Rejang Lebong dan Jatanras Polda Bengkulu mendatangi keluarga pelaku. Setelah diskusi dan pendekatan yang dilakukan akhirnya pelaku mau menyerahkan dirinya.

Pelaku akhirnya dijemput dan dibawa dari Kecamatan Padang Ulak Tanding menuju Mapolres Rejang Lebong menggunakan mobil.

Sampai saat ini, belum ada pihak dari kepolisian yang bersedia memberikan komentar terkait penyerahan diri pelaku AJ ini.

Kondisi Guru Zaharman

Sementara itu, terungkap kondisi Zaharman, guru pendidikan jasmani SMAN 7 Rejang Lebong, Bengkulu yang diketapel wali murid hingga buta.

Saat ini kondisi Zaharman belum sepenuhnya pulih, namun sudah membaik.

Ia rencananya akan dirujuk ke rumah sakit di Palembang untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

"Alhamdulillah bang, masih proses pemulihan, kondisinya berangsur membaik," kata anak Zaharman, Ilham Mubdi dikutip SURYA.CO.ID dari TribunBengkulu.com.

Zaharman sudah bisa berbicara dan mulai menggerak-gerakkan tubuhnya dengan lancar.

Karena sebelumnya, sang ayah banyak diam dan terbaring lemas di atas kasur pasien Rumah Sakit Ar Bunda Lubuk Linggau.

Hanya saja, mata sebelah kanannya sudah tidak bisa melihat lagi karena sudah diangkat.

Ilham menyebut, untuk pemulihan saat ini membutuhkan waktu yang lama karena sang ayah mengidap diabetes.

"Mohon doanya untuk kesembuhan ayah saya," ucap Ilham.

Mata kiri mengalami katarak

Selain itu, Zaharman masih membiasakan diri terhadap penglihatannya saat ini

Tidak hanya mata kanan yang sudah tidak berfungsi lagi, tapi mata kiri Zaharman juga mengalami katarak. Hal ini membuat dirinya tidak bisa melihat dengan jelas.

"Kalau soal kondisi pengelihatan tetap sama bang, sampai saat ini belum bisa melihat dengan baik, karena mata kanannya kan sudah tidak bisa melihat lagi. Sedangkan mata kirinya katarak dan tidak jelas kalau melihat," lanjutnya.

Hal itu juga diakui oleh Zaharman. Zaharman mengaku kesulitan dalam penglihatan akibat kondisi matanya. Apalagi mata sebelah kanannya sudah benar-benar tidak bisa melihat.

"Sudah tidak jelas lagi penglihatan, kalau yang kanan benar-benar hitam saja," kata Zaharman.

 Selain itu, rencananya Zuharman akan dirujuk ke Palembang. Namun hal itu baru akan dilakukan setelah luka operasinya sembuh.

Dokter juga sudah menyampaikan bahwa Zaharman harus fokus dahulu sama pemulihan luka dan fokus meneteskan obat mata 4 jam sekali.

Minta AJ dihukum berat

Anak Zaharman, Ilham Mubdi mengaku cukup kaget mendengar informasi bahwa pelaku AJ menyerahkan diri.

Maka dari itu ia berharap APH bisa melakukan tugasnya dengan benar.

Sebagai anak korban, Ia menginginkan agar pelaku bisa dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah diperbuatannya terhadap ayahnya.

Mengingat sang ayah telah diubat cacat permanen oleh pelaku seperti sekarang ini.

"Tidak ada keringanan apapun, saya menginginkan agar pelaku bisa dihukum berat," kata Ilham, dikutip dari TribunBengkulu.

Ilham menceritakan bahwa sang ayah juga menderita penyakit gula darah. Oleh karena itu, ia sangat mengkhawatirkan luka yang diterima oleh ayahnya itu.

Alasannya karena luka kecil aja bisa lama sembuhnya apalagi luka seperti itu.

Selain itu, ayahnya juga terancam buta dikedua mata karena selain bola mata kanan yang diangkat pasca rusak diketapel juga bola mata sebelah kiri yang mengalami katarak.

"Makanya kita dari keluarga berharap pelaku dihukum seberat-beratnya,"tutup Ilham.

Sementara itu, Ketua PGRI Rejang Lebong, M. Amrin mengatakan aksi penganiayaan yang menimpa guru di Rejang Lebong ini hingga buta permanen telah mendapatkan aksi pengecaman dari PGRI Se-Indonesia.

Maka dari itu, ia meminta kepolisian dapat segera menuntaskannya dan menghukum berat pelaku.

Jika tidak, maka ia dapat memastikan akan ada aksi demo yang dilakukan oleh para guru.

"Benar, ini kasusnya sudah disoroti juga oleh PGRI pusat, juga PGRI Se-Indonesia mengecam aksi tersebut, kalau tindak tuntas kita akan turun melakukan aksi dijalan,"sampai M.Amrin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved