Ujian Praktek SIM di Gresik

Berita Viral Emak-Emak Ngamuk Anak Gagal Tes SIM 13Kali di Gresik, Polda Jatim Beber Bukti dan Fakta

Polda Jatim menanggapi berita viral soal video vlog seorang emak-emak yang mengamuk gegara anaknya gagal praktik uji SIM 13 kali di Polres Gresik.

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Taslim Chairuddin. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Polda Jatim menanggapi berita viral soal video vlog seorang emak-emak yang mengamuk gegara anaknya gagal praktik uji SIM sebanyak 13 kali di Satpas Satlantas Polres Gresik.

Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol M Taslim Chairuddin, menegaskan pihaknya sangat terbuka dengan setiap kritik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat

Baginya, kritik dari masyarakat merupakan mekanisme pengawasan eksternal yang dapat mengevaluasi kinerja pelayanan masyarakat dalam institusi Polri. 

"Kami tidak alergi dengan kritik, kritik itu adalah bagian dari mekanisme pengawasan eksternal agar Polri semakin ke depan semakin baik dan dapat dipercaya oleh masyarakat," kata Taslim, Rabu (2/7/2023). 

Akan tetapi, ia menyayangkan, kritik yang disampaikan melalui video viral tersebut cenderung menyudutkan pihak institusi dalam konteks ini, adalah Satlantas Polres Gresik.

Pasalnya, tidak disertai adanya bukti dan fakta yang mendasar, mengenai adanya keluhan dari pihak si pembuat video tersebut. 

Mengenai tuduhan adanya pungli yang menyebabkan anak si pembuat video tersebut gagal uji tes SIM sebanyak 13 kali, faktanya, ungkap M Taslim, anak si pembuat video tersebut secara hasil tes kelayakan pemeroleh SIM masih belum dikatakan layak. 

Kemudian, mengenai ketidakhadiran Kasatlantas Polres Gresik AKP Agung Fitransyah saat hendak ditemui oleh pihak si pembuat video tersebut, Taslim mengungkapkan saat itu pejabat yang bersangkutan tidak sedang berada di kantor, karena sedang melaksanakan kegiatan di lapangan. 

"Soal Kasatlantas, mohon maaf pada hari itu, sudah kami cek, kebetulan sudah ada di lapangan, menerima tim supervisi dari tim ditlantas, sehingga seperti itu, disayangkan. Ketika ada persoalan seperti itu ada perwira yang bisa menjelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi viral seperti ini," lanjutnya. 

Kendati demikian, ia mengakui, anggota Satlantas Polres Gresik di lapangan kurang responsif terhadap adanya kendala yang dialami oleh seorang warga atau si pemohon SIM yang tercatat selalu mengalami kegagalan dalam menjalankan ujian praktik. 

Menurut M Taslim, harusnya anggota Satlantas Polres Gresik di lapangan dapat memberikan edukasi pelatihan dan keterampilan sehingga menjadikan bekal kepada si pemohon SIM untuk menyempurnakan kemampuannya dalam berkendara. 

"Sebenarnya, untuk anak ini, yang sayangkan terhadap anggota saya di lapangan, tidak sensitif. Seharusnya, setelah dia sudah berkali-kali gagal, mestinya dipanggil. Diberikan konseling atau pelatihan. Sehingga kedepan ketika ujian bisa lolos. Mungkin kalau seperti itu  tidak akan menimbulkan viral seperti ini. Hanya saja mungkin anggota kurang sensitif, akhirnya seperti ini," katanya. 

Kemudian, mengenai tuduhan adanya pungli dalam ujian praktik SIM, sehingga membuat anak dari si pembuat video tersebut gagal sebanyak 13 kali, Taslim menegaskan tidak ada praktik pungli yang dilakukan anggota Satlantas Polres Gresik selama melayani permohonan pembuatan SIM sejak ujian tulis, hingga praktik.

"Kalau soal pungli, itu gagalnya di ujian praktik. Mungkin yang beliau maksud, ini seakan-akan dipersulit, sehingga ada konotasi menginginkan sesuatu. Itu pemikiran beliau, sah-sah saja. Tapi mohon maaf, pungli itu tidak ada di sana. Tidak berkaitan, dan tidak mempersoalkan besaran biaya, atau kelebihan biaya," jelasnya.

Mengenai, alasan pola lintasan berbentuk angka 8 masih dipakai dalam ujian praktik SIM, termasuk guna menjawab pernyataan yang dibuat oleh si pembuat video viral, yang menyebut Satlantas Polres Gresik tidak menjalankan instruksi Kapolri. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved