Berita Ponorogo

DPRD Ponorogo Juga Heran, Masyarakat Sulit Temukan Elpiji 3 KG Meski Ada Tambahan dari Pertamina

Ribut menjelaskan atas permasalahan sulitnya mendapatkan elpiji 3 KG itu, pihaknya telah melakukan sidak dan mempunyai data

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
surya/pramita kusumaningrum (pramita)
Rapat dengar pendapat di DPRD Ponorogo menyusul kelangkaan elpiji 3 KG, Senin (31/7/2023). 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Penambahan pasokan gas elpiji 3 KG dari Pertamina dikabarkan cukup banyak, tetapi masyarakat Ponorogo ternyata mengaku tetap sulit menemukan elpiji bersubsidi itu. Hal ini menyita perhatian publik dan mengundang keheranan anggota DPRD Ponorogo.

Setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung dewan, Senin (31/7/2023), Komisi B memaparkan pentingnya persoalan kelangkaan elpiji 3 KG itu.

Komisi B melakukan RDP dengan PT Pertamina, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperdagkum), Bagian Perekonomian Pemkab Ponorogo, Hiswana Migas Ponorogo, Polres Ponorogo, SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji), agen elpiji, pangkalan elpiji, pelaku UMKM hingga emak-emak.

“Tujuan kami dari komisi B adalah menindaklanjuti permasalahan terkait gas (elpiji) 3 KG yang sulit didapatkan masyarakat dua minggu ini,” ujar Wakil Komisi B DPRD Ponorogo, Ribut Riyanto, Senin (31/7/2023) sore.

Ribut menjelaskan bahwa atas permasalahan sulitnya mendapatkan elpiji 3 KG itu, pihaknya telah melakukan sidak dan mempunyai data. “Siang hingga sore hari ini kami lakukan hearing, diskusi bersama beberapa elemen yang punya kepentingan dan merasakan dampak kekurangan gas elpiji 3 kg,” kata Ribut.

Kesimpulannnya, kata Ribut, memang ada penambahan kuota dari PT Pertamina kurang kebih 32.160 tabung selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 Juli 2023. “Kami masih akan observasi, setelah ada tambahan ini masihkah ada kesulitan mendapatkan elpiji 3 KG. Memang kemarin saat sidak, ada masyarakat yang tidak berhak tidak memakai, malah memakai (elpiji 3 KG)," ungkapnya.

Ribut mengaku dalam sepekan ke depan legislatif tetap akan melakukan obeservasi. Apakah dengan penambahan kuota itu sudah memenuhi kebutuhan atau malah tetap menjadi keluhan masyarakat. “Kami akan tunggu perkembangan ke depan Setelah satu minggu, akan kami tindak lanjuti lagi,” terang politis PKS ini

Sementara Sales Branch Manager VI Kediri PT Pertamina, Muhammad Salman Al Farisy memenangkan bahwa pihaknya telah melakukan extra dropping sekitar 32.000 tabung. “Hampir melebihi rata-rata harian yaitu 28.000 tabung yang kami salurkan. Kami sedang observasi ke depan hasilnya seperti apa. Apakah harus ditambah hariannya atau tidak,” pungkasnya. *****

Pertamina sebenarnya sudah menampik isu kelangkaan gas elpiji 3 KG dengan menambah pasokan ke beberapa daerah, tetapi kenyataannya warga Ponorogo tetap mengalami kesulitan menemukan elpiji bersubsidi itu.

Begitu jengkelnya, para ibu rumah tangga bersama sejumlah pelaku UMKM akhirnya mengadukan kondisi itu ke DPRD Ponorogo, dalam rapat dengar RDP, Senin (31/7/2023).

Dalam RDP itu terungkap bahwa emak-emak tetap sulit mendapatkan elpiji 3 KG. “Sudah dua pekan kami tidak dapat (elpiji). Ini masuk pekan ketiga gas elpiji 3 KG tetap sulit didapatkan,” ujar perwakilan emak-emak, Titik Palupi.

Titik menerangkan bahwa bahwa pada RDP ini agen Pertamina meminta agar masyarakat tidak mengatakan elpiji 3 KG langka. Tetapi kenyataannya, tegas Titik, para emak kesulitan mendapatkan barang bersubsidi itu.

“Kenyataan kejadian dua hari lalu saya memasak nasi, tetapi baru 10 menit lagi memasak api mati, karena tidak punya gas (elpiji 3 KG),” kata Palupi kepada SURYA usai RDP.

Titik mengaku saat itu ia sudah mencoba membeli ke pangkalan elpiji di dekat rumahnya. Tetapi di sana, elpiji 3 KG sudah kosong selama 7 hingga 10 hari. “Saya tanya kenapa kosong. Kata pihak pangkalan, memang dibatasi dan belum datang lagi. Padahal, saya sudah setor fotokopi KTP dan KK. Ini benar, saya setor (KTP) tetapi tetap tidak dapat barang,” jelas Titik,

Emak-emak pun curiga, lanjut Titik, ada aksi borong alias punic buying karena di masyarakat ada isu gas subsidi akan dicabut dan akan diganti ke elpiji non subsidi berwarna pink 5,5 KG.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved