Berita Viral

KISAH LENGKAP Korban Penipuan Kerja yang Viral Diselamatkan Driver Ojol, Dipaksa Bayar 350 Ribu

Inilah kisah lengkap korban penipuan kerja yang viral beberapa waktu lalu dan berhasil diselamatkan oleh driver ojol.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Korban penipuan kerja yang diselamatkan ojol akhirnya buka suara, ngaku dipaksa bayar Rp 350 ribu saat intervew. 

SURYA.CO.ID - Inilah kisah lengkap korban penipuan kerja yang viral beberapa waktu lalu dan berhasil diselamatkan oleh driver ojol.

Beruntung nasib Gira (22) bisa lepas dari penipuan kerja yang didatanginya di Ruko Grand Galaxy, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.

Proses pelarian diri Gira dari perusahaan yang diduga melakukan penipuan kerja padanya itu, tak lepas dari peran driver ojol yang dipesannya melalui aplikasi.

Melansir Kompas, kisah Gira bisa tertipu perusahaan yang dia lamar bermula dari undangan interview.

Baca juga: HEBOH Driver Ojol Jemput Customer Korban Penipuan Kerja, Simak Tips Menghindari Loker Palsu

Gira diketahui melamar pekerjaan melalui aplikasi pencari kerja online. Gira kemudian menerima pesan undangan dari perseroan terbatas (PT) yang berbeda dari yang dilamarnya.

"Nama PT di aplikasi Jobstreet dengan di undangan berbeda. Pas pertama saya lamar itu kan namanya Mutiara Logistik, yang di undangan ini Jedeco Manufakturing Otomotif gitu," ujar Gira, Jumat (28/7/2023).

Awalnya Gira tak yakin melamar di PT itu. Namun, di satu sisi, ia melihat deskripsi pekerjaan dalam undangan persis dengan PT yang dia lamar melalui aplikasi pencari kerja online.

Gira melihat gaji, kriteria usia, dan ketentuan lain yang ditawarkan juga persis dengan PT yang dia lamar.

"Saya cek lagi di Jobstreet, perasaan saya enggak pernah daftar di Jedeco ini. Tapi pas lihat dari undangannya kayak kriteria ini, itu, kok sama dengan Mutiara Logistik," kata Gira.

Karena itu, Gira datang ke lokasi yang tertera dalam undangan, yakni ruko di Grand Galaxy, Kota Bekasi, yang diduga merupakan kantor perusahaan tersebut.

Sampai di sana, ia merasa ada banyak kejanggalan, di antaranya soal durasi wawancara, tak ada psikotes, dan penempatan wilayah kerja.

Baca juga: Sosok Wahyuni Driver Ojol Viral karena Bawa 2 Anak, Dapat Sepeda Motor usai Foto Bareng Erick Thohir

Gira mengatakan, durasi wawancara sangat singkat, tidak selayaknya wawancara kerja yang menanyakan beberapa hal.

"Pas sudah sampai di sana, banyak banget kejanggalan. Katanya bakal ada proses psikotes, interview, dan penempatan wilayah kerja. Faktanya enggak ada psikotes sama sekali," kata Gira.

Diminta Bayar 350 Ribu

Selain itu, pewawancara juga tiba-tiba meminta Gira menyerahkan sejumlah uang dengan dalih untuk pelatihan yang tidak dijelaskan secara detail.

"Cuma ditanya nama, alamat sekarang, habis itu dia jelasin tentang jobdesk dan salary, lanjut tiba-tiba dia ngejelasin kalau ada pembayaran nominal sekian juta untuk pelatihan," kata Gira.

Awalnya Gira menolak. Namun, dia dipaksa oleh orang di perusahaan diduga bodong itu hingga akhirnya membayar uang muka atau down payment (DP).

"Aku tolak karena enggak sinkron dengan di web, akhirnya kata dia enggak apa-apa DP dulu. Aku coba dulu saja kan nominal Rp 350.000, eh terus disuruh menghadap ke bos lantai tiga," ucap Gira.

Orang yang disebut sebagai bos itu memberikan penjelasan dan mewajibkan pelamar menandatangani surat di atas meterai.

"Aku teliti dan baca surat itu, sampai aku bilang aku belum bisa tanda tangan, aku alibinya uangnya baru ada besok atau lusa," kata Gira.

Baca juga: SOSOK Iptu Ahmad Saidi yang Jebak Anak Driver Ojol Hingga Lulus Bintara Polri, Ini Pengorbanannya

Namun, orang itu tetap memaksa Gira untuk membayar saat itu juga dengan cara apa pun, termasuk meminjam kepada siapa pun.

"Mereka tetap maksa aku untuk bayar saat itu juga, disuruh menelepon pihak keluarga dan disediakan ruang tunggu," ujar dia.

Sadar bahwa surat itu bukan kontrak kerja, Gira berniat untuk tidak melanjutkan lamarannya. Ia pun berupaya kabur dengan menyampaikan beberapa alasan.

Saat itu, Gira memesan jasa ojol. Ia kemudian meminta driver Ahmad untuk menjemputnya di ruko tersebut.

Gira juga menyampaikan beberapa pesan kepada Ahmad untuk membantunya melarikan diri dari ruko perusahaan diduga bodong itu.

Diselamatkan Ojol

Mulanya, Ahmad mengaku terkejut lantaran Gira mengirim pesan minta tolong dan mengaku dalam kondisi tak baik-baik saja di dalam ruko itu.

"Dia tiba-tiba langsung chat saya, bilang, 'Mas, saya gemeteran', 'Mau kabur dari tempat ini'," kata Ahmad.

Saat membaca pesan Gira, Ahmad heran dan bertanya-tanya, apa yang membuat penumpangnya sampai gemetar dan ingin kabur. Ia kemudian bertanya pada Gira.

"Akhirnya dia menjelaskan bahwa dia berada di dalam ruko, sedang melamar kerja tetapi tempat tersebut diindikasi sebagai loker penipuan," kata Ahmad.

Saat itulah Ahmad peka. Ia mengetahui bahwa ruko itu jadi "sarang" penipu modus lowongan kerja dan langsung tancap gas menjemput penumpangnya.

Driver ojek online (ojol) berhasil menyelamatkan customer yang diduga menjadi korban penipuan lowongan kerja
Driver ojek online (ojol) berhasil menyelamatkan customer yang diduga menjadi korban penipuan lowongan kerja (Tribunnews.com, Instagram/gojek24jam)

Ahmad mengaku sempat was-was karena ada satpam yang berjaga di depan ruko. Kendati demikian, Ahmad mengaku siap pasang badan apabila mendapat perlawanan.

Ahmad kemudian menyarankan Gira keluar dari ruko dengan berpura-pura mengambil makanan yang dipesan. Namun, upaya itu tak berhasil. Ahmad lalu menyarankan Gira untuk izin ke toilet.

"Tidak lama keluar, CS (customer) saya seperti orang buru-buru, lalu bilang ke saya dengan nada berbisik, 'Ayo Bang, buruan jalan'. Tanpa menggunakan helm, saya langsung tancap gas, karena khawatir akan ada apa-apa," kata Ahmad.

Polisi dan Satpol PP Turun Tangan

Polisi dan Satpol PP Kota Bekasi kemudian mendatangi ruko di Grand Galaxy usai beredarnya cerita pengemudi ojek online membantu penumpangnya kabur dari ruko tersebut.

Namun, polisi tidak menemukan satu pun korban saat mendatangi ruko yang beralamat di Jalan Grand Central Galaxy RG 3 Nomor AB83, Kecamatan Bekasi Selatan.

"Setelah kami telusuri dan kami datangi bersama-sama dengan petugas Satpol PP Kota Bekasi, ternyata kami tidak menemukan korban penipuan yang ada di Galaxy," ujar Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono, Kamis (27/7/2023).

Jupriono mengatakan, ruko tersebut dalam kondisi sepi, hanya ada dua orang karyawan. Bahkan, petugas keamanan pun tidak ada di lokasi.

Meski begitu, polisi tetap mengecek ruko tersebut, terutama soal izin perusahaan yang dijalankan.

Kata Jupriono, perusahaan tersebut ternyata memiliki izin berkantor di kawasan Summarecon Bekasi, Bekasi Utara.

"Sebenarnya izinnya mereka itu berkantor di Summarecon Bekasi, (ruko) ini hanya untuk mempermudah kalau ada orang yang mau mencari kerja di sekitar Galaxy, kalau izinnya itu kantornya di Summarecon Bekasi," kata Jupriono.

Jupriono mengaku belum mengetahui persis bisnis yang dijalankan di ruko tersebut. Ia berharap korban penipuan untuk segera melapor.

"Kami mengimbau ke seluruh masyarakat yang menjadi korban penipuan yang di Galaxy itu silakan melapor ke Polsek Bekasi Selatan, untuk segera kami tindak lanjuti," ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Satpol PP Kota Bekasi Amran mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti lebih jauh setelah korban membuat aduan.

"Yang merasa ditipu, sebaiknya membuat peraduan. Kalau ingin buat pengaduan ke Polres Kota Bekasi, nanti kami juga akan sampaikan ini ada yang hal-hal yang aneh," kata Amran.

Begitu juga jika penyewa ruko itu terbukti melakukan pelanggaran. Satpol PP bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan polisi akan menindak.

"Nanti mungkin setelah kami lihat izin-izinnya, pasti (koordinasi dengn Disnaker). Setelah ini nanti akan saya telepon juga Disnaker," ujar Amran.

Kata Amran, penyewa ruko tersebut belum memberikan bukti legalitas menjalankan perusahaan. Karena itu, opersional perusahaan tersebut belum jelas.

"Karena belum sampai ketemu dengan itu (izin belum diperlihatkan), kami belum bisa menjawab boleh atau tidaknya (beroperasi)," ucap Arman.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved