Mutilasi di Sleman
NASIB Redho Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman: Potongan Tubuh Tak Lengkap, Belum Dipulangkan
Jenazah Redho Tri Agustian (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menjadi korban mutilasi di Sleman hingga kini belum diserahk
"Jadi itu yang gak wajar (perbedaan status sosial) begitu, makanya karena informasi dari pelaku, karena korban yang sudah meninggal," kata Nurmandi.
Saat ini pihaknya sedang mencari informasi lebih mendalam terkait hal ini.
"Kita mencari informasi apa yang dialakukan termasuk riset.
Kita kan sedang cari, mendalami toh dia sudah masuk ke berapa informan segala macam. Karena laptopnya masih di Polda DIY, kita belum tahu," kata dia.
Sementara Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, menyatakan bahwa fenomena LGBT di DIY sudah terdengar lama, tetapi masih undercover atau terselubung sehingga tak mencolok.
“Selentingan soal kelompok 'pelangi' mulai ramai pada 2021. Saat kampus dan kantor lockdown, mereka mencari aktivitas di luar. Jam malam, kan, nggak terkontrol,” katanya.
Gunawan menyampaikan, UMY akan membawa isu tentang LGBT, termasuk pinjaman online, ke pertemuan para rektor universitas karena perlu dihadapi bersama-sama.
“Para mahasiswa dari luar daerah jauh-jauh ke DIY untuk kuliah, bukan menjadi korban. Isu tersebut perlu menjadi perhatian dan dihadapi bersama-sama," tambahnya.
Minta Pelaku Dihukum Mati

Di bagian lain, pihak keluarga berharap pelaku yang memutilasi Redho Tri Agustian di Sleman, Yogyakarta menerima hukuman berat berupa hukuman mati.
Aksi pelaku dinilai sudah direncanakan dan sangat sadis.
"Kalau bisa hukuman mati. Itu bukan sadis lagi, bukan kejam lagi, tidak wajar," kata Paman korban, Majid di kediamannya di Pangkalbalam, Pangkalpinang, Minggu 23 Juli 2023.
Majid mengungkapkan, kedua orang tua Redho sangat tertekan dengan kabar kematian anaknya. Bahkan sang ibu sempat pingsan beberapa kali.
Apalagi pelaku tidak hanya menghabisi anaknya, tapi juga memutilasi dan membuangnya ke sejumlah tempat.
"Kami duga tidak hanya dua orang, ini harus diungkap," ujar Majid.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.