Mutilasi di Sleman
NASIB Redho Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman: Potongan Tubuh Tak Lengkap, Belum Dipulangkan
Jenazah Redho Tri Agustian (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menjadi korban mutilasi di Sleman hingga kini belum diserahk
"Iya tadi ada lagi informasi nyuruh siap-siap, tapi kami juga belum tau jenazah kapan datang," tutur Wani.
Seperti diketahui, kasus ini terbongkar dari temuan sejumlah potongan tubuh di Kapanewon Turi, Kabupaten, Sleman pada Rabu (12/7/2023) lalu.
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap dan menetapkan dua tersangka yakni W (20) dan RD (28).
Dari hasil penyelidikan sementara, pembunuhan itu dilatarbelakangi aktivitas tak wajar yang dilakukan korban dan pelaku.
Wakil Rektor Bongkar Dugaan Motif Pembunuhan
Sebelumnya, terungkap dugaan motif di balik perbuatan sadis dua tersangka W (29) RD (38) menghabisi Redho Tri Agustian hingga tega memutilasi jasadnya di rumah kos daerah Sleman, Yogyakarta.
Diduga Redho Tri Agustian ketahuan sedang melakukan penelitian alias riset terkait kelompok-kelompok unik di Jogja, termasuk kelompok LGBT, hingga kelompok radikal.
Hal ini diungkapkan Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Dr Achmad Nurmandi.
"Jadi memang Sedang meneliti orang harus mencari informasi," kata Nurmandi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (27/7/2023).
"Mungkin masuk to ke kelompok kayak gitu itu," imbuhnya.
Dijelaskannya, Redho sudah melakukan penelitian selama 3 bulan.
"Cuma namanya masuk ke kelompok itu kan susah," kata dia.
Nurmadi memastikan tidak ada indikasi LGBT terhadap Redho, namun sebatas untuk bahan penelitian.
"Ya indikasinya seperti itu lho kalau misalnya dia itu LGBT Ndak mungkin.
Nggak sejajar kok itu kan pengangguran kabeh sik pelaku. Kalau LGBT itu kan sejajar mahasiswa dengan mahasiswa," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.