Berita Viral

Senasib Doni Amansa, Siswa SMA di Semarang Batal Jadi Paskibraka Usai MCU Dadakan, Ini Kisahnya

Senasib dengan Doni Amansa, inilah kisah Muhammad Fabian Alvaro yang Batal Jadi Paskibraka Nasional Usai ada MCU Dadakan.

|
kolase Tribun Jateng
Muhammad Fabian Alvaro, Siswa SMA di Semarang Batal Jadi Paskibraka Usai MCU Dadakan. Senasib Doni Amansa. Simak kisahnya. 

SURYA.co.id - Nasib miris yang dialami Doni Amansa, pelajar asal Konawe, Sulawesi Tenggara yang sudah dinyatakan lolos Paskibraka Nasional 2023 namun gagal berangkat, ternyata juga dialami pelajar lain.

Yakni Muhammad Fabian Alvaro, siswa SMA Al Azhar 14 Semarang.

Fabian yang sudah berhasil lolos dari serangkaian seleksi panjang, harus gagal gara-gara ada pemeriksaan kesehatan atau MCU dadakan.

Fabian sedianya mewakili Jawa Tengah sebagai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional (Capasnas). 

Berdasarkan Surat  Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 427.2/1340 tertanggal 20 Juli 2023 ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Sumarno, S.E., M.M., menyatakan namanya tidak lolos mewakili Provinsi Jawa Tengah ke Tingkat Pusat.

Diceritakan oleh Dewi Yuniarti, ibunda Fabian bahwa putranya telah mengikuti seleksi tingkat kota sejak Februari 2023.

Pada seleksi tersebut dilakukan tes jasmani, baris-berbaris, bakat minat, kemudian dilakukan tes di tingkat Provinsi Jawa Tengah pada Rabu-Kamis (15-16/5/2023) di Plaza Hotel Jalan Setiabudi Kota Semarang.

"Dari tes itu dinyatakan Fabian dan satu lagi siswi dari Kabupaten Semarang terpilih mewakili Jawa Tengah, berikut sepasang Capasnas cadangan," ungkap Dewi, Sabtu (22/7/2023), melansir dari Tribun Jateng.

Baca juga: Kisah Lengkap Nanda Maulidya, Calon Paskibraka Nasional 2023 Maluku Utara Diganti H-2 Keberangkatan

Putusan tersebut berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah bernomor 427.2/660 tertanggal 22 Mei 2023 ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Sumarno, S.E., M.M.

Sepekan setelah pengumuman tersebut, 4 orang terpilih, yakni Muhammad Fabian Alvaro dari Kota Semarang, Umu Kaltsum Nur Azizatin Soe Citraning Ratu dari Kabupaten Semarang sebagai Capaska terpilih, dan Ridho Imani dari Kabupaten Magelang dan Yustisie Chelsea Awanda dari Kota Magelang sebagai Capaska cadangan menjalani medical check up (MCU).

Pelaksanaan MCU bagi Capaska dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adhyatma, MPH Tugurejo atau RSUD Jawa Tengah.

"Hasil MCU hanya diberitahukan bahwa 2 pasangan Capaska sehat, tapi tidak diketahui hasilnya. Hanya dijadikan acuan bahwa anak ini layak," ujar Dewi.

Sesuai dengan rencana akan dilaksanakannya pemberangkatan Pemusatan Diklat di Jakarta selama sebulan pada Sabtu (15/7/2023), tiba-tiba diumumkan pemanggilan seleksi ulang Capasnas.

Pemanggilan tersebut dicantumkan dalam Surat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Nomor 1496/PE/07/2023/D5 mengenai Calon Paskibraka Tingkat Pusat Tahun 2023 Tanggal 10 Juli 2023.

Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 427.2/1256 mengenai Pengiriman Capaskibraka Jawa Tengah Tahun 2023 Tanggal 13 Juli 2023.

Dalam surat tersebut disebutkan 5 putra terbaik Jawa Tengah, yakni Muhammad Fabian Alvaro dari Kota Semarang, Ridho Amani dari Kabupaten Kendal, Fardhan Fahri Kamal dari Kabupaten Cilacap, Bismo Suryo Darmawan dari Kabupaten Sukoharjo, dan Pramudya Fachri Maulana dari Kabupaten Banyumas.

Dan 5 putri terbaik Jawa Tengah yakni Umu Kultsum Nur Azizatin Soe Citraning dari Kabupaten Semarang, Lintang Gaisha dari Kabupaten Wonosobo, Farah Biananda Sahara dari Kabupaten Banjarnegara, Arimbi Fawnia Mukti dari Kabupaten Purbalingga, dan Yustisie Chelsea Awanda dari Kota Magelang.

Sejumlah 10 orang ini bersama-sama berangkat ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

Menurut Dewi, sejak awal pengumuman dan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah bernomor 427.2/660 tertanggal 22 Mei 2023, ia sudah yakin anaknya akan berangkat sebagai Capaska Nasional.

Ia pun sudah menyiapkan fisik, mental, hingga peralatan bagi sang buah hati menjalani masa Diklat sebulan.

"Bahkan selama menunggu masa karantina, kami mengirimkan daily activity sebagai laporan karena sudah yakin akan bahwa anak kami yang terpilih sebagai Capaska," ungkapnya.

Dari seleksi tingkat provinsi yang meloloskan 4 orang, kemudian secara tiba-tiba dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk 10 orang perwakilan Jawa Tengah 2 hari sebelum waktu keberangkatan karantina.

Kemudian secara bertahap ia menerima surat dari BPIP  RI Nomor 2900/PE/07/2023/D5 tertanggal 18 Juli 2023 yang menyatakan putranya tidak lolos Capaska Nasional namun dikembalikan ke provinsi.

Berdasarkan surat dari BPIP RI Nomor 1584/PE/07/2023/D5 tertanggal 18 Juli 2023 menyatakan hasil penilaian tes PBB, kesamaptaan, dan kepribadian Capaska, Fabian mendapatkan nilai akhir 82.

Sementara berdasarkan lampiran surat yang sama untuk data MCU, ia diperiksa oleh RS Tugurejo Jawa Tengah, RSPAD, dan Analisa Tim Ahli menyatakan temuan kelainan dalam hasil MCU yakni impaksi gigi, tulang belakang scoliosis 9,9 derajat dari RS Tugurejo.

Sementara dari RSPAD menyatakan tidak nampak kelainan pada tulang vertebra.

Tim ahli radiologis menyatakan tidak tampak nyata gambaran skoliosis pada thoracolumbal.

Dugaan adanya pseudo skoliosis karena positioning kurang optimal.

Berdasarkan MCU, Fabian darah normal, urin normal, USG abdomen normal, pemeriksaan dokter bedah dan ortonormal, negatif napza, jantung normal, paru normal, Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) atau tes psikologis normal.

Sementara analisa hasil MCU berdasarkan kesesuaian dengan juknis ialah standar Capaska pusat tidak boleh ada impaksi gigi, tidak boleh ada skoliosis, dan Muhammad Fabian Alvaro tidak masuk standar kesehatan Capaska Pusat, masih masuk standar Capaska Provinsi.

Menanggapi hal tersebut, Dewi sebagai ibu dan seorang dokter menyatakan ia memahami riwayat kesehatan anaknya.

"Tapi juga sejauh ini saya belum mendapat hasil pemeriksaan standar dan sejauh saya tahu tidak mendeteksi ada impaksi gigi atau tidak," akunya.

Dewi berencana Senin akan mengecek rekam medis RSUD Tugurejo.

Terpisah Kepala SMA Al Azhar 14 Kota Semarang, Arie Hendrawan, S.Pd., M.Sos., menyatakan pihak sekolah mengetahui Fabian mengikuti seleksi Capaska sesuai prosedur.

"Kami mengetahui Fabian telah mengikuti seleksi Paskibraka sesuai prosedur, dari mulai tingkat kota ke tingkat provinsi," ujarnya.

Arie menambahkan, hasilnya adalah tercantum pada surat yang telah dikirimkan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah

Selanjutnya, pasca pengumuman tersebut, setiap hari dari yang ia pantau melalui akun Instagram Fabian, juga terus berlatih secara fisik dan baris berbaris.

Latihan tersebut untuk persiapan pendidikan dan pelatihan Capaska.

"Meskipun, pada akhirnya batal terpilih," ujarnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved