Berita Gresik

Cerita Nelayan di Gresik 5 Jam Angkut Bangkai Pesawat Zaman Perang Dunia, Tak Jadi Cari Ikan

Nelayan asal Gresik menemukan baling-baling dan mesin yang diduga bangkai pesawat terbang.

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
Pendim 0817/Gresik
Baling-baling yang diduga dari pesawat dievakuasi ke balai nelayan Campurejo Gresik. Selain baling-baling tersebut, para nelayan juga menemukan bagian dari mesin. 

SURYA.co.id | GRESIK - Nafik seorang nelayan asal Dusun Karang Tumpuk, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik menemukan baling-baling dan mesin yang diduga bangkai pesawat terbang.

Pria berusia 46 tahun ini, tidak menyangka jika jaringnya nyangkut di bangkai pesawat yang diduga bangkai pesawat perang dunia kedua.

"Saat jaring saya nyangut, saya kira ikan ternyata bangkai pesawat. Tidak bisa naik ditarik sampai pinggir selama lima jam saking beratnya," kata Nafik saat ditemui, Senin (24/7/2023).

Biasanya jika menjaring ikan, jarak dari lokasi jaring Umpal Hijau hingga Campurejo kurang lebih tiga jam.

Namun, karena membawa bangkai pesawat perjalanan kurang lebih lima jam.

Selama membawa bangkai kapal perang, dibantu dua kapal menuju Campurejo.

Selama perjalanan, jaringnya rusak.

Ditambah lagi tidak ada ikan yang didapat.

"Jaring rusak, kerugian kurang lebih Rp 7 juta," tambahnya.

Nelayan setempat membantu mengangkat potongan bangkai pesawat perang tersebut.

Seluruh bagian bangkai terbuat dari besi sangat berat.

Kemudian lumpur yang menempel dibersihkan.

Kepala Desa Campurejo, Amudi mengatakan diduga potongan bangkai pesawat ini adalah pesawat perang dunia.

"Diduga pesawat perang dunia. Karena kejadian di Weru, Lamongan kerangka pesawat mungkin ini baling-balingnya dan mesinnya," ungkap Amudi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved