Berita Viral

Anak yang Jual Rempeyek Sambil Merangkak di Surabaya Punya Mimpi Besar, Ingin Jadi Pebisnis Sukses

Cyntya Afrianti Amala, anak jualan peyek sambil merangkak di Surabaya yang videonya jadi berita viral, mempunyai mimpi besar.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
TikTok/@ceritaharuhariini
Ilustrasi - Anak jualan peyek sambil merangkak di Surabaya. 

Pemkot memprioritaskan bagi warga miskin yang tercatat KTP Surabaya sebelum 2021.

"Jadi yang baru menjadi warga KTP Surabaya setelah 2021 sementara tidak dibantu dulu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, M Fikser.

Hal itu dituangkan dalam surat pernyataan bersedia untuk sementara tidak menerima bantuan dari Pemkot Surabaya.

Hal yang sama juga berlaku pada Cyntya Afrianti yang ternyata baru pindah KTP Surabaya pada 2022.

"Jadi kita memiliki regulasi seperti itu. Karena juga kekuatan APBD Surabaya kan terbatas, kita prioritas dulu warga miskin KTP Surabaya yang sudah lama," katanya.

Sekalipun demikian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tetap menginstruksikan jajarannya untuk memberikan bantuan keluarga Cyntya, warga Jalan Kendangsari Surabaya, di antaranya memastikan kondisi ekonomi terpenuhi.

Menurutnya, dalam regulasi pindah KK atau KTP Surabaya, pihak pengampu juga memiliki tanggung jawab memastikan kondisi sosial keluarga yang ditampungnya maupun ekonominya.

"Ini tanggungjawab yang besar," katanya.

Sebelumnya, sebuah video yang menggambarkan anak berjualan rempeyek sambil merangkak viral di media sosial.

Belakangan diketahui bahwa warga dalam video tersebut merupakan warga Surabaya.

Dalam video yang beredar, Cyntya terlihat berjalan merangkak di pinggir jalan raya sembari berjualan peyek yang dikalungkan di lehernya.

"Sedih banget liat anak itu jual peyek, nyeret badannya, kakinya sampe lecet berdarah," tulis narasi dalam video yang diunggah akun Tiktok @kisahharuhariini dikutip Surya.co.id.

Ibunda Cyntya, Sumiyati, mengakui tak mengetahui hal itu.

"Diberitahu tetangga, saya dan Cyntya sampai sekarang tidak berani melihat videonya, sampai segitunya, nangis saya," katanya.

Menurutnya, pekerjaan tersebut tak lagi dilakukan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved