Kuliner

Nikmatnya Rasa Soto Ayam Dahlok, Tempat Kuliner Legendaris di Jember Sejak Tahun 1958

Warung Soto Ayam Dahlok hingga sekarang menjadi rujukan bagi penggemar kuliner maupun masyarakat umum saat berkunjung di Jember.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: irwan sy
Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com
Warung Soto Ayam Dahlok Jember yang sudah berjualan sejak tahun 1958. Hingga sekarang, Warung Soto Ayam Dahlok ini menjadi rujukan bagi penggemar kuliner maupun masyarakat umum saat berkunjung di Jember. 

SURYA.co.id, JEMBER - Warung Soto Ayam Dahlok hingga sekarang menjadi rujukan bagi penggemar kuliner maupun masyarakat umum saat berkunjung di Jember.

Maklum saja, kuliner legendaris yang dirintis Pak Lan bersama istrinya di Jalan Fatahillah 01 Jember ini sudah ada sejak tahun 1958 atau 65 tahun lalu.

Namun sejak 2009, Warung Soto Ayam Dahlok ini sudah dikelola Agus Subiantoro dan Dwi Sugianto, yakni generasi ketiga alias cucu dari sang perintis kuliner tersebut.

Setiap hari, Warung Soto Ayam Dahlok yang lokasinya berjarak 500 meter di sebelah arah barat Alun-Alun Jember ini selalu ramai pengunjung.

Kebanyakan, didominasi kalangan mahasiswa.

Harga satu porsi soto ayam di warung ini cukup bervariatif, mulai dari Rp13.000 hingga Rp 27.000.

Sementara itu, di warung soto tersebut memperkerjakan lima orang karyawan, yang bertugas mengantarkan makanan ke pelanggan dan memasak di dapur.

Agus Subiantoro, satu dari dua Pengelola Warung Soto Ayam Dahlok Jember mengatakan awalnya kuliner tersebut dijual menggunakan pikulan yang terbuat dari rotan pada tahun 1958 hingga 1980 an. 

"Jadi masih di jual di emperan toko dekat jalan raya ( Jalan Sultan Agung) setelah itu pindah ke sini, buat warung dari bambu. Kisaran tahun 2000 an, baru buat permanen seperti ini, sampai sekarang," ujarnya, Senin (17/7/2023).

Menurutnya, julukan Soto Ayam Dahlok tersebut sebetulnya diambil dari nama toko kacamata yang berada di Jalan Sultan Agung Jember.

Karena keberadaan kuliner ini, tepat dibelakang ruko usaha optik.

"Jadi ada pelanggan yang bilang itu. Katanya, kalau mau beli Soto di belakangnya Dahlok saja. Posisinya ada di depan sana, sementara kakek nenek jualannya di belakangnya," ungkap Agus, sambil mengerakkan jari telunjuknya ke arah Jalan Sultan Agung Jember.

Namun sekarang, Kata Agus, toko kacamata ini sudah tidak ada di Jember, sehingga nama tersebut, justru lebih melekat pada warung sotonya.

"Pindah kayaknya di Mojokerto. Istilah Soto Ayam Dahlok itu dicetuskan oleh pelanggan pada tahun 1980 an kalau tidak salah, sampai sekarang akhirnya melekat," paparnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved