Kuliner

Nikmatnya Rasa Soto Ayam Dahlok, Tempat Kuliner Legendaris di Jember Sejak Tahun 1958

Warung Soto Ayam Dahlok hingga sekarang menjadi rujukan bagi penggemar kuliner maupun masyarakat umum saat berkunjung di Jember.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: irwan sy
Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com
Warung Soto Ayam Dahlok Jember yang sudah berjualan sejak tahun 1958. Hingga sekarang, Warung Soto Ayam Dahlok ini menjadi rujukan bagi penggemar kuliner maupun masyarakat umum saat berkunjung di Jember. 

Seiring perkembangan zaman, sejak tahun 1980-an hingga sekarang.

Katanya, dominasi pelanggan mengalami perubahan yang signifikan.

"Kalau masih kakek nenek saya dulu. Pelanggannya itu rata-rata orang sepuh dan pejabat pensiunan.Tapi sekarang justru yang datang ke sini anak-anak muda malahan," katanya.

Dia menduga hal tersebut dikarenakan para pelanggan dulu yang sudah tua, merekomendasikan kepada anak-anaknya, jika mau makan soto untuk memilih di Gang Gahlok.

"Ceritanya pelanggan lama dulu, bilang ke anaknya mengenai keberadaan Soto Ayam Dahlok. Lalu anaknya jadi pelanggan baru. Jadinya pelanggannya pun juga turun temurun," urai Agus.

Rata-rata pembeli datang ke warung soto pada saat jam-jam makan.

Katanya, baik itu saat waktu pagi maupun malam hari. 

"Pagi kadang juga ramai, biasanya mereka beli untuk sarapan. Kalau siang saat waktu jam istirahat kantor. Kalau malam, ya kadang mereka datang satu keluarga di sini," tutur Agus.

Agus menafsirkan ada sebanyak 200 mangkuk soto terjual habis setiap hari, bahkan jumlah tersebut bisa lebih, khususnya saat hari besar.

"Kalau ada hari besar dan event event tertentu, bisa lebih 200 mangkuk. Karena di sini kan juga melayani pesanan dari luar," tuturnya.

Dia mengaku kalau warungnya juga sering dikunjungi publik figur nasional hingga Kepala Daerah Kabupaten Jember.

Sejak rezim Bupati Samsul hingga Bupati Hendy Siswanto.

"Kayak Budayawan terkenal Sujiwotejo juga pernah kesini. Kemudian Bupati Jember yang dulu-dulu juga pernah kesini, sejak Bupati Samsul dan Keluarga Bupati Hendy juga pernah kesini juga," katanya.

Agus berucap untuk menjaga kualitas rasa kuliner legendaris ini.

Dia mengaku masih menerapkan komposisi bumbu dan porsi resep masakan, sesuai yang diajarkan oleh kakek neneknya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved