KONDISI Sha Wang Memprihatinkan Usai Ditinggal Siti: Belum Dikunjungi Keluarga, Tak Punya Identitas

SURYA.CO.ID - Sejak ditinggal Siti kembali Indonesia, kondisi Sha Wang dikabarkan kian memprihatinkan meski kini berada di yayasan.

Bagaimana tidak, Sha Wang bisa dirawat di yayasan tersebut rupanya hanya bermodal passport tanpa memiliki kartu identitas lainnya.

Tak hanya itu, hingga kini belum ada pihak keluarga yang menjenguk dan menjemput Sha Wang di yayasan.

Hal itu dikatakan oleh Siti setelah beberapa kali menghubungi pihak yayasan dan menanyakan kondisi Sha Wang.

Kondisi Sha Wang diungkap Siti saat diundang menjaid bintang tamu podcast Uya Kuya.

Baca juga: Sosok Faisal Soh yang Geram Kebaikan Siti Dibalas Perlakuan Tak Adil saat Antar Sha Wang ke Taiwan

Dalam video podcast itu, Siti mengatakan jika Sha Wang tiap pagi selalu menangis saat berada di Taiwan.

"Kaya punya firasat mau ditinggalin sama saya, tiap pagi nangis, kalau malam 3-4 kali bangun, 'papu, papuh'," kata Siti melansir Tribun Bogor.

Padahal di Indonesia Sha Wang jarang sekali menangis.

Malahan kata Siti, untuk mengeluarkan suara dari mulutnya pun terbilang susah.

"Tapi di sana itu ya Allah, tiap hari," kata Siti.

"Walau disabilitas tapi punya perasaan juga, cuma gak bisa mengutarakan," timpal Faisal Soh.

Setelah pisah di yayasan, Siti tak lagi bisa menghubungi Sha Wang.

"Ga bisa video call, kalau udah keluar ya udah," katanya.

Mirisnya kini setelah pisah dengan Siti, Sha Wang seperti anak hilang.

"Sempat saya nanya sama perawat kan dia nyoba ngasih makan sekali, saya beraniin bicara, 'gimana ini udah ada keluarga yang datang belum?'," kata Siti.

Ternyata belum ada satu pun keluarga Sha Wang yang datang ke yayasan.

Bahkan kakak dan ibu Sha Wang juga hilang kabar begitu saja.

Malahan kata Siti TKI, Sha Wang masuk yayasan tanpa ada identitas diri.

"Ini anak belum ada tindakan karena dia gak ada KTP sama kartu kesehatan, jadi selama saya di sana belum ada tindakan ke anak ini mereka gak bisa," katanya.

Faisal Soh pun tak habis pikir dengan tindakan keluarga Sha Wang.

Menurutnya, bila memang baik tak mungkin identitas Sha Wang hilang begitu saja.

"Itu KTP anak bisa hilang bahkan akta kelahirannya tidak ada. Masuk ke yayasan tanpa data. cuma bawa," katanya.

Jadi saat masuk yayasan, Sha Wang hanya bermodalkan fotocopy paspor saja.

"Cuma bawa pedoman dari fotocopy dan paspor. Jadi kalau dibilang keluarga sayang pasti data diri anak gak mungkin dong hilang," kata Faisal Soh.

Baca juga: LEBIH SIBUK Urus Sha Wang, Siti Hanya Bisa Tenangkan Anaknya yang Sedih karena Kangen: Jangan Nangis

Kesedihan Siti

Kesedihan Siti tak hanya karena gagal mengadopsi Sha Wang yang sudah dia rawat selama 10 tahun, sejak dari menjadi TKW hingga pulang ke Indonesia.

Lebih dari itu, perasaan sedih Siti justru semakin menumpuk ketika dia mengantarkan Sha Wang ke Taiwan hingga merawatnya beberapa hari di sana.

Terungkap, Siti mendapat perlakuan keji dari pemerintah setempat saat memulangkan Sha Wang.

Hal itu seperti yang dikatakan Siti dalam kanal Youtube Faisal Soh, setelah dia pulang dari Taiwan.

Kepada Faisal, Siti mengatakan bahwa dia mendapat perlakuan tidak baik dari pemerintah setempat.

Melansir Tribun Bogor, Faisal Soh mengatakan bahwa Siti Aisah seperti hanya disuruh mengantar Sha Wang.

"Setelah itu ya, udah," kata Siti TKI dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Faisal Soh.

Siti Aisah mengatakan ia bahkan sama sekali tidak difasilitasi tempat istirahat yang layak selama menemani Sha Wang.

Sesampainya di Taiwan pada tangga 7 Juli 2023, Siti TKI ditempatkan di sebuah rumah sakit.

"Kaya rumah sakit pemerintah. Setelah itu di shelter milik KDEI," kata Siti.

Faisal Soh teramat tak menyangka bila Siti TKI sampai diberi fasilitas istirahat tidak layak.

Faisal sampai mengaku merasa sakit hati Siti diperlakukan demikian.

"Ya ampun padahal Siti ini merawat, menjaga warga negara Taiwan dengan baik. Permintaan Sha Wang pulang juga diajukan proposal minta Siti mengantarkan. Sudah dijaga, diantar lagi. Jujur gua sakit hati nih Siti. coba warga negara yang lebih maju terjadi sepetrti ini itu yang ngater mungkin dikasih tempat tidur hotel berbintang," kata Faisal Soh.

Jangankan soal tempat istirahat, sakit lambung Siti TKI bahkan sampai kumat karena menu yang disuguhkan padanya.

"Makan aja sampai lambung saya kumat," kata Siti.

Betapa tidak, suster di rumah sakit itu selalu memberinya daging babi.

Padahal sejak awal Siti TKI sudah mengutarakan kemauannya pada pihak KDEI untuk disampaikan ke suster rumah sakit tersebut.

"Makan B2. dari awla pertama datang itu kemauan saya itu saya ungkapin ke mereka, Dari KDEI menyampaikan ke mereka, ke pihak yayasan," kata Siti.

Walau sudah diberitahu, namun Siti TKI masih tetap disuguhkan daging babi.

"Gak tau, mereka ini seolah gak mementingkan," kata Faisal.

"Kaya biar saya gak betah nemenin anak itu," timpal Siti Aisah.

Padahal selama di yayasan tersebut Siti TKI memakai hijab, tapi ia tetap saja diberi daging babi sampai tiga kali.

"Ketiga kalinya, 'ini kan dagingnya udah diambil kamu sayur aja'. Logikanya kan itu ada airnya," kata Siti TKI.

Siti TKI sudah berupaya mencari makanan dari luar dengan menu halal dengan menghubungi pihak BP2MI, namun tak berhasil.

Sampai akhirnya ia mendapat kiriman dari ibunya, Asih.

"Gak apa-apa mamah aja mamah siap kapan aja biar malam soalnya majikannya siap nganter juga kapan pun waktunya. Lama juga. gak langsung ada keputusan," kata Siti.

Bahkan ketika ibunya datang ke yayasan itu, Siti Aisah sempat cekcok karena tak diizinkan untuk bertemu.

"Gak bisa ketemu mamah," katanya.